Singaraja.Bali.Faktapers.id-Tragedi berdarah yang terjadi di Desa Sangalangit Kecamatan Gerokgak,Bali Senin (17/5) pukul 14.30 wita di Banjar Dinas Kayuputih yang menyebabkan hilangnya nyawa Wayan Purna (72) akibat dibacok kepalanya dengan peralatan Linggis oleh anak kandungnya.
Hasil penyelidikan awal kepolisian mengungkap adanya persiapan dari pelaku Darmika sebelum menghabisi nyawa ayahnya sendiri. Sebelumnya korban Purna ditempat orang orang meninggal minum-minum, namun setelah itu lebih awal mendahului pulang kerumah dan tidur di sekepat samping rumah.
Sementara Selasa (18/5) ,di rumah korban suasana duka masih menyelimuti keluarga korban Wayan Purna. Pihak keluarga masih tak menyangka korban tewas dengan cara mengenaskan ditangan anaknya sendiri.Istri korban Wayan Purna yakni Nengah Pudak (65) terlihat masih sangat syok dan bertutur, selama ini antara bapak dan anak tersebut tidak pernah ada masalah serius.
Salah satu anak korban yang juga adik pelaku, Made Darmawan mengaku masih syok dan mengaku tidak mengetahui persis peristiwa yang terjadi karena tinggal di Denpasar.
“Katanya bapak dan kakak saya melayat terus minum disana. Lalu bapak pulang, saat itu ibu masih tidur, tapi ibu tahu bapak sudah pulang. Tiba-tiba kakak datang membawa linggis dan sabit, lalu didengar ada ribut, keluarlah ibu saya,”cerita Darmawan
Bahkan,Nengah Pudak sempat meanasehati pelaku agar tidak marah-marah kepada bapaknya karena sudah tua. Nasehat ibunya tersebut tak digubris oleh pelaku dengan terus marah yang tidak diketahui oleh keluarga pangkal masalahnya.
Nengah Pudak sempat meminta sabit yang dibawa oleh pelaku Darmika, namun tidak diberikan oleh pelaku. Karena takut, istri korban pun berlari meminta pertolongan menuju ke rumah istri kedua korban yang berjarak 100 meter dari lokasi kejadian.
Sayang,sebelum sempat meminta pertolongan,Nengah Pudak keburu pingsan di jalan karena ketakutan dan syok berat. Saat ini istri korban masih sangat syok atas peristiwa berdarah tersebut, karena sempat berusaha melerai peristiwa tersebut.
“Saat semua datang bapak sudah dalam kondisi tergeletak.Saat ini ibu masih syok dan rencananya bapak dikubur dalam waktu dekat ini,”tandas Darmawan.
Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya mengatakan,peralatan atau senjata yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa ayahnya memang sudah dipersiapkan dari rumahnya. Bahkan sebelum insiden berdarah terjadi, antara korban dan pelaku sempat adu mulut. Dan seriterjadi cekcok kecil.
”Pelaku sudah mempersiapkan peralatan seperti linggis dan arit (sabit), tapi yang digunakan untuk menghabisi ayahnya dengan linggis. Kalau dibilang perencanaan, nanti dilihat dari hasil penyidikan yang sekarang masih berjalan,” kata Iptu Sumarjaya seizin Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinara Subawa, Selasa (18/5).
Saat ini,kata Sumarjaya,pelaku Darmika masih menjalani proses pemeriksaan di Unit Reskrim Polsek Gerokgak. Dan beberapa orang saksi yang dianggap mengetahui ujung pangkal peristiwa berdarah ini masih dimintai keterangan.
”Hasil sementara motifnya pelaku merasa sakit hati, karena setiap minum mabuk sering dimarahi yang menurut pelaku ini tidak wajar. Tapi keterangan dari pelaku ini masih kami dalami lagi,” sambung Iptu Sumarjaya.
Darmika yang merupakan Pecalang Desa Sangalangit, diduga mengalami gangguan kejiwaan dan kemungkinan melakukan tes kesehatan mental pelaku, Iptu Sumarjaya mengaku, masih melihat kondisi yang ada.Jika kondisi pelaku sehat, tidak perlu dilakukan test kejiwaan terhadap pelaku.”Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak hari in (Selasa,18/5),” tandasnya.
Sebelumnya,peristiwa pembunuhan sadis terjadi di Banjar Dinas Kayuputih,Desa Sanggalangit,Kecamatan Gerokgak,Senin (17/5) sekitar pukul 14.30 waktu setempat.Warga bernama I Wayan Purna (72) tewas dengan cara mengenaskan,kepala pecah akibat dihantam besi panjang(Linggis).
Kini pelaku Gede Darmika diproses dalam tanahan Polres Buleleng dan akan dijerat Pasal 340 KUHP Jo Pasal 338 KUHP dan pasal 351 KUHP penganiayan yang mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun. Des