Singaraja.Bali.Faktapers.id – Dampak PPKM darurat level 4 kendati dilonggarkan namun masih sangat dirasakan masyarakat secara keseluruhan. Bahkan upaya pemerintah dalam mencegah covid-19 semakin disikapi, tentu kebijakan tersebut kadang kala berbeda penerapannya dilapangan.
Menekan kesusahan masyarakat, tentu para pihak harus mengimbangi hidup berbagi, seperti mantan anak kapal pesiar yang hidup di Lovina sekaligus ketua DPD Partai PSI I Komang Subrata Jaya berbagi
100 rice box / nasi bungkus
kepada warga Lovina dan 50 sembako untuk lansia yang diserahkan secara dor to dor bersama guide Lovina Sabtu (31/7/2021) dari pukul 07.00 wita sampai 10.00 Wita.
Berbaju merah identik dengan partai sebelah namun tidak, merah juga di miliki oleh Partai Solidaritas Indonesia pimpinan Grace Natali.
Gerakan peduli ini dinilai sangat dibutuhkan masyarakat, belum lagi ekonomi saat ini sangat puruk. Bahkan para guide Lovina yang hidup menghandalkan kunjungan wisata harus beralih pekerjaaan namun tetap untuk menjaga keasrian kawasan selalu melakukan aksi bersih pantai.
Subrata Jaya kepada awak media Faktapers.id mengungkap jiwa sosial dan kepedulianya selama ini sering dilakukan , “Melihat puruknya ekonomi apalagi para guide yang hidup handalkan pariwisata banyak yang sudah beralih profesi. Kami berbagi dimana bantuan tersebut kita sumbangkan bersumber ada dari donatur dan dari kami sendiri, “ujar Subrata Jaya.
Berbagi menurutnya hal yang wajar tentu akan banyak balasan yang positif, “Tentu berbagi ini kalau tidak tumbuh niat dari diri sendiri maka tidak akan mampu, kami berharap juga kepada para pihak untuk bisa saling bahu membahu membantu jika ada rejeki lebih. Jangan membantu disaat kita memilik suatu kepentingan dan ketika masyarakat dalam kesusahan kita abaikan,”sindir Subrata.
Pria kelahiran desa Temukus kecamatan Banjar ini selain tidak bermuluk-muluk dalam berbicara juga memilik trek record yang cukup, lebih jelas mengatakan, “Pemerintah pusat bagus upaya menekan bahaya virus ini, namun kami berharap aparat untuk lebih bijak dalam menerapkan SE di lapangan sehingga aturan itu tidak berbenturan di lapangan, melihat masyarakat mobilitasnya dibatasi.
Astungkara 2 Agustus ini tidak ada lagi PPKM berlevel level sehingga pariwisata yang diharapkan buka oleh pelaku wisata bisa segera dilakukan pemerintah pusat dan masyarakat bisa bernafas lega,” jelas Subrata jaya. Des