Headline

Bersiap Menjadi Public Service Kekinian, TMII Utimate Bakal Dirancang Awal Oktober 2021

373
×

Bersiap Menjadi Public Service Kekinian, TMII Utimate Bakal Dirancang Awal Oktober 2021

Sebarkan artikel ini
Direktur Utama (Dirut) PT. TWC (Taman Wisata Candi), Edy Setijono

Jakarta, faktapers.id – Ditangan manajerial PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero), Taman Mini Indonesia Indah (TMII) bakal memasuki wajah dan citra baru sebagai etalase budaya dalam bingkai “Indonesia Opera”.

Indonesia Opera adalah keragaman Indonesia dengan gaya kekinian. Bukan sebagai konteks masa lalu atau sejarah belaka. TMII harus ada aspek kekinian, agar TMII menjadi center of activity bagi anak muda. Dengan fasilitas dan kelengkapan teknologinya.

Direktur Utama (Dirut) PT. TWC (Taman Wisata Candi), Edy Setijono mengatakan, TMII merupakan warisan budaya dan Kekayaan negara yang harus dijaga dan dikembangkan karena seluruh budaya Nusantara berada didalamnya.

“Kita akan melakukan perubahan disegala budang. Ini yang akan kita refocusing, sehingga menjadi konsep yang utuh agar TMII bisa hadir dengan ruhnya sebagai pusat budaya nusantara seperti harapan almarhumah Ibu Tien Soeharto. Namun, kita akan menghadirkan TMII sebagai hub budaya, atau etalase budaya Indonesia. Saat ini sedang disiapkan. master plan disain wajah baru TMII,” terang Edy Setijono dalam Coffee Morning dengan awak media di Balai Panjang Museum Indonesia TMII, Kamis (2/9/2021).

Lebih lanjut Edi menjabarkan bahwa nantinya keberadaan TMII akan dikaitkan erat dengan nuansa kekinian dengan melakukan berbagai perubahan di sana sini dengan tidak serta merta mengubah konsep yang sudah ada.

“Kami hanya akan mempertajam saja agar TMII hadir menjadi lebih utuh dengan meningkatkan fungsi edukasi, fungsi publik space bagi masyarakat, juga menjadikan TMII tempat yang cocok untuk internasional event atau MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition),” tambah Edi Setijono.

Ditempat yang sama, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, Setya Utama mengatakan, saat perubahan peralihan dari Yayasan Harapan, ada beberapa pertanyaan mendasar. Mau di bawa ke mana TMII yang keberadaan dan penampilannya sudah tertinggal jauh, dan harus berlari mengejar ketertinggalannya.

“Pada awal pengambilan alihan pengelolaan ada beberapa pertanyaan mendasar yang harus dijawab. Dan, stakeholder berjanji untuk bersiap diri mendukung perkembangan TMII menjadi lebih baik. Sehingga juga bisa memberikan masukan kepada negara. TMII tidak boleh tidur begitu saja. TMII harus berlari mengejar ketertinggalannya,” tutur Setya Utama.

Menurut Setya Utama, TMII harus segera mewujudkan citra baru, yang lebih dekat dengan gaya kekinian anak muda dan lintas usia.

Agar perwujudan wajah baru TMII terlaksana, Satya meminta disain pengembangan TMII segera dimatangkan dengan melibatkan pengelola anjungan, Pemerintah Provinsi, yang mengelola museum dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Agar pembaruan perwajahan TMII berjalan lancar, kami akan memberikan keleluasaan yang luar biasa. Meski tetap ada kunciannya. Yaitu tetap menempatkan TMII sebagai wisata budaya dengan mematuhi rambu-rambu yang telah ditetapkan dengan menghormati kontrak kerjasama yang telah dilakukan,” papar Setya Utama menjawab pertanyaan wartawan terkait wewenang pengelolaan TMII yang di berikan kepada PT. TWC. Her.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *