Singaraja, Faktapers.id -Hampir dua tahun vakum segala kegiatan kemasyarakatan yang di akibat Covid-19. Kali ini pandemi berakhit, HUT RI kembali berlangsung dengan semarak.Nyaris disemua tempat dipelosok negeri,rakyat cukup antusias menyambut HUT RI ke – 77 kali ini.
Seperti serangkaian kegiatan yang digelar oleh PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Desa Pengastulan Kecamatan Seririt.Berbagai kegiatan digelar dalam kegiatan bertajuk Gebyar Frstival Agustus PKK.Mulai lomba merias,olah raga tradisional seperti tarik tambang,sepak bola khusus emak-emak berdaster hingga gerak jalan bernuansa hiburan.Tidak itu saja,tari rejang massal pun digelar serta kolaborasi blgenjur dan hadrah yang memadukan dua bentuk kesenian Islam dan Hindu yang hidup rukun berdampingan didesa tersebut.
Warga terhibur,berbaur menjadi satu bergembira dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Ketua Tim Penggerak PKK Desa Pengastulan Kadek Eta Hermayanti A.Md Keb kepada awak media mengatakan,kegiatan HUT RI Ke 77 kembali digelar,selain untuk hiburan juga untuk membangkitkan kembali gairah masyarakat yang selama dua tahun ini vakum dari perayaan HUT RI.
”Paling tidak masyarakat akan terhibur dan kembali merajut keberasamaan setelah selama dua tahun nyaris vakum akibat Covid-19, ”katanya.
Atas terselenggaranya acara tersebut,ia mengaku bergembira dengan sambutan masyarakat yang diluar dugaan dalam kegiatan tersebut.Semua elemen dimasyarakat bahu membahu menjadi bagian kegiatan sehingga acara yang berlangsung selama 3 hari sejak Kamis (4/8) hingga Minggu (7/8/2022) berlangsung lancar dan sukses.
“Yang menarik selain acara Pengastulan Fashion Week dan tari rejang massal ada kolaborasi bleganjur dan hadrah ikut mewarnai kegiatan tersebut.Khusus kolaborasi bleganjur dan hadrah dua unsur etnik berpadu kesenian etnik Hindu dan Islam,dibawakan apik oleh warga kami,”imbuhnya.
Semetara itu Kepala Desa Pengastulan Putu Widyasmita mengatakan, terselenggaranya kegiatan gebyar Agustus merupakan upaya merajut kebersamaan diantara sesama warga terutama ibu-ibu PKK.Selaku Perbekel, Widyasmita mencoba menggali potensi di desanya untuk di kolaborasikan sehingga menjadi energi untuk membangun desanya.
“Semua potensi berusaha kami satukan sehingga menjadi semangat yang sama untuk membangun desa tanpa melihat perbedaan dan latar belakang,”katanya. ds