Jawa

Pupuk Indonesia Dukung Pengembangan Padi Beras Merah di Gunung Kidul

551
×

Pupuk Indonesia Dukung Pengembangan Padi Beras Merah di Gunung Kidul

Sebarkan artikel ini

Gunung Kidul, Faktapers.id – PT Pupuk Indonesia (Persero) menjalin kerjasama dalam peningkatan produksi tanaman pangan dengan Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta kususnya pengembangan padi beras merah. Petugas dari PT Pupuk Indonesia melakukan uji sampel tanah di Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten setempat, Kamis (13/10/2022).

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Gunung Kidul, Rismiyadi mengatakan kerjasama ini selain dalam rangka peningkatan produksi pertanian sekaligus sebagai upaya untuk mendapatkan referensi tentang pemakaian pupuk yang efektif dan efisien, tepat dosis, tepat jumlah dan sebagainya.

“Dengan adanya uji tanah ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan riil pupuk sesuai kandungan unsur hara dimasing-masing lahan pertanian di Gunung Kidul. Hal itu dimaksud dapat diperoleh dosis pemupukan berimbang dan memotifasi para penyuluh pertanian maupun petani dalam menggunakan pupuk sesuai kebutuhan,” terangnya.

Kegiatan uji tanah ini, kata dia, juga bertujuan untuk mengedukasi para pelaku pertanian agar lebih tepat dalam menggunakan dosis, tepat jumlah dan tepat sasaran dalam memupuk.

Menurutnya saat ini luas lahan tanaman pangan di Kabupaten Gunung Kidul mencapai 20 ribu hektar dengan alokasi pupuk subsidi untuk urea tahun 2022 ini sebesar 23 ribu ton dan NPK 8020 ton.

Dengan adanya kerjasama ini diharapkan alokasi pupuk dapat terserap seluruhnya. Tahap awal kerjasama dilakukan sampel uji tanah di 6 Kecamatan yakni Kecamatan Semin, Tepus, Semanu, Playen, Pathuk, Karangmojo. Jika kegiatan ini berhasil akan dilanjutkan di beberapa kecamatan lain di Kabupaten Gunung kidul.

Perwakilan Penjualan PT Pupuk Indonesia (Persero) Wilayah DIY dan Jateng, Imam Triyono, mengungkapkan, uji tanah ini merupakan tahapan pertama dalam mengawali kerjasama pengembangan produksi beras merah antara PT Pupuk Indonesia dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunung Kidul.

Guna mengetahui dosis pemupukan agar berimbang berdasarkan unsur hara di 6 kecamatan demplot. Maka tahapan selanjutnya akan dilakukan kawalan dan monitoring ke masing-masing titik demplot sampai dengan panen.

“PT Pupuk Indonesia sangat mendukung kerjasama ini, uji tanah hasilnya akan digunakan untuk menentukan dosis kebutuhan pupuk sesuai dengan unsur hara dan kebutuhan lahan, dengan demikian petani dapat efisien dalam penggunaan pupuk dan meningkatkan produktivitas hasil pertanian,” ungkapnya.

Sementara itu berdasarkan hasil uji sample tanah dari 6 Kecamatan yang dilakukan petugas PT Pupuk Indonesia (Persero) dari 6 kecamatan rata-rata kandungan N nya rendah, untuk kandungan P relatige tinggi, kandungan K nya juga tinggi. Untuk kandungan PH dari 6 kecamatan agak masam, yang netral kandungan PH nya hanya di Kecamata Playen dan Karangmojo.

Dari hasil uji tanah ini mendapatkan rekomendasi, demplot yang dikembangkan menggunakan regulasi pemupukan tunggal majemuk, konversi kebutuhan pupuknya support tunggalnya adalah urea. Sedangkan untuk majemuknya jika melihat konversi P dan K nya sangat tinggi.

Bahkan apabila konversinya sangat tinggi sehingga kebutuhan pupuk majemuknya diangka 150 kilogram per hektar. Kemudian kebutuhan KCL nya 10 kilogram per hektar.

Sedangkan untuk menaikkan PH yang masam agar netral seperti di Kecamatan Playen dan Karangmojo, dari PT. Pupuk Indonesia (Persero) nanti akan memberikan bioripah. (Madi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *