Singaraja.Faktapers.id –Hadirnya sosok Ketut Lihadnyana sebagai Pj Bupati Buleleng anak pinggiran Desa Kekeran Kecamatan Busungbiu dalam 100 hari banyak torehan dibuat untuk Buleleng/Bumi Panji Sakti.
Kali ini kerja kerasnya dengan membangun daerahnya sendiri harus penuh pikiran mempuhni, seperti pasar Banyuasri yang ditinggalkan pejabat lama begitu megah namun keramian tak mencakup PAD Pemkab Buleleng. Pasar Bayuasri akan disulap pada lantai dua dengan Mol Pelayanan Publik.
Tak hanya itu saja perjaaan yang harus dilakukan PJ Ketut Lihadnyana hadir ke Buleleng guna membangun, seperti idaman masyarakat Desa Pakisan dan Bebetin kecamatan Sawan,Ketut Lihadnyana segera akan perbaikan jembatan yang berlokasi di Dusun Manuksesa akibat diterjang banjir bandang hampir 5 tahun (2017 ) lalu, kebelakang yang selama ini tidak diperhatikan pemkab Buleleng akibat perseteruan mantan Bupati Agus Suradnyana dengan Nyoman Tirtawan berlanjut diperang politik membaut harapan masyarakat akan perbaikan terhambat. Saat ini warga terhambat untuk melintas pasalnya Jembatan tersebut hanya menggunakan bahan kayu dan bentangan besi yang tipis.
Jembatan yang sebelumnya dengan panjang 12 meter dan mampu dilalui kendaraan roda empat, kini dibuat darurat hanya untuk sepeda motor. Penjang jembatan darurat kini bertambah menjadi 18 meter, karena banjir bandang juga mengikis bantaran sungai dikedua sisi.
Menurut Pj Ketut Lihadnyana kepada media Faktapers.id Kamis (29/12) perbaikan jembatan tersebut akan digarap di thn 2023 namun masih dalam tahap tender kendati secara rincin anggaran pembuatan jembatan tersebut belum disebutkan.”Itu memang belum pernah diperbaiki, kita bicara fakta kasihan masyarakat jembatan itu menghubungkan dua desa dan sekitarnya.”kata Ketut Lihadnyana.
Saat dirinya berada di Gedung Kesenian Gede Manik bertemu dengan seluruh Kades di Buleleng dalam acara penyampaikan refleksi tahun 2022. Dirinya menyampaikan secara terbuka, tidak hanya capaian Pemkab Buleleng di bawah kepemimpinannya. Namun juga aspek lain yang perlu perbaikan. Hujan deras pun mengguyur wilayah kota Singaraja dan terlihat gedung Kesenian mengalami kebocoran pada bagian atap sebelah utara hingga pengunjung pindah tempat.
“Kebocoran diduga telah lama entah itu sudah bertahun lamanya sama sekali tak ada perhatikan hanya digunakan begitu saja padahal bangunan tersebut sangat penting keberadaanya, menurut Pj Ketut Lihadnyana. Kebocoran itu kita perbaiki segera,”terangnya.
(ds)