Faktapers.id – Sebuah dentuman menggelegar dari dalam tanah terdengar di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep.
Bukan hanya suara dentuman, warga juga merasakan adanya getaran hebat secara bersamaan.
Kejadian misterius tersebut terjadi Sabtu (12/8/2023) pagi.
Tokoh masyarakat KH Warits Miftah melaporkan, suara tersebut seperti bunyi dentuman yang berasal dari dalam perut bumi.
Warga sempat dibuat panik lantaran suara tersebut bergulir selama 45 menit.
“Warga disini masih ketakutan, karena di Moncek tengah kondisi geografisnya terdiri dari pegunungan dan rongga-rongga goa yang dalam,” ujarnya seperti dikutip dari Beritajatim.com Sabtu (12/8/2023).
“Selain itu juga dikelilingi bukit-bukit. Warga menyebut itu sebagai bunyi dentuman berulang-ulang dari perut bumi,” sambungnya.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi di balik suara dentuman heboh tersebut.
BMKG dibuat heran
Sayangnya, bahkan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda di Sidoarjo.
Petugas BMKG Juanda, Ari kepada wartawan pada Sabtu (12/8/2023) mengungkap pihaknya urung bisa memastikan penyebab dentuman itu.
Ari melaporkan bahwa di perairan Madura tak terdapat deteksi gempa. Justru, gempa terbaca di 144 kilometer barat daya Jembrana, Pulau Bali, dengan kekuatan magnitudo 3,4, pada pukul 11.54 WITA, siang tadi.
Ari tak menyangkal kemungkinan bahwa dentuman tersebut berasal dari aktivitas di bawah tanah. Lebih lanjut, Ari menyarankan warga setempat untuk melaporkan dentuman tersebut ke Stasiun Geofisika milik BMKG yang ada di Pasuruan.
Polisi perintahkan evakuasi
Warga kini dibuat panik usai mendengar dentuman tersebut.
Usut punya usut beberapa hari yang lalu warga juga mendengar bunyi dentuman yang serupa.
Seorang warga anonim melaporkan bahwa sudah 10 hari dentuman tersebut muncul dan hilang. Namun baru-baru ini, dentuman semakin keras dan menggelegar.
Polisi akhirnya harus memutuskan untuk mengimbau masyarakat untuk mengungsi untuk mencegah adanya kejadian yang tidak diinginkan.
Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Sumenep AKP Widiarti Sutioningtyas membenarkan kejadian tersebut dan melaporkan bahwa warga telah dievakuasi.
Adapun warga yang rumahnya terletak di atas lokasi sumber suara kini telah berupaya mengevakuasikan keluarganya ke rumah lain. (*)