Headline

Jokowi: Jangan di Atas Sudah Makan Bersama di Bawah Masih Ribut

79
×

Jokowi: Jangan di Atas Sudah Makan Bersama di Bawah Masih Ribut

Sebarkan artikel ini

 

Faktapers.id – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menceritakan soal jamuan makan siang dengan mengundang tiga calon presiden yang telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum. Ketiganya, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto dijamu dengan berbagai menu di Istana Negara, Jakarta.

“Beberapa hari yang lalu, saya ajak capres-capres makan siang bersama, kata Jokowi dalam acara Rakornas Penyelenggara Pemilu di Jakarta, Rabu, 8 November 2023.

Menurut Jokowi, undangan itu sekaligus memberikan pesan bahwa para calon pemimpin bangsa harus tetap rukun meskipun akan bersaing ketat dalam Pemilu 2024.  “Kompetisi itu biasa dan wajar,” kata dia.

Jokowi menjelaskan bahwa perbedaan politik serta perbedaan pilihan merupakan hal wajar. “Jangan sampai yang di atas sudah makan-makan bersama, yang di bawah masih ribut-ribut,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Menurut Jokowi, kebersamaan itu yang harus dijaga bersama-sama. “Kita harus ingat, bahwa kerukunan, persatuan bangsa tidak boleh dikorbankan,” ujar dia.

Menurut Jokowi, kondusifitas, stabilitas, dan keamanan bangsa harus tetap dijaga bersama-sama. Dia menyatakan yakin dan percaya demokrasi di Indonesia semakin berkualitas. Masyarakat semakin bijak dalam memilih dan masyarakat semakin dewasa dalam bersikap.

“Karena pemilu adalah pestanya rakyat,” ujar Jokowi. “Harusnya rakyat itu bergembira. Harusnya rakyat berpesta dengan bersuka cita. Bukan yang dihadirkan itu kekhawatiran, keresahan, dan kerisauan. Tetapi kegembiraan dan suka cita.”

Sebelumnya, Jokowi mengundang tiga bakal calon presiden atau capres Pilpres 2024 makan siang di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 30 Oktober lalu. Acara makan siang itu diapresiasi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Menurut Surya, inisiatif mengumpulkan para capres itu sebagai jalan meredakan isu Jokowi hanya dekat dengan kandidat tertentu. Dia menyebutkan selama ini ada pandangan sinisme menyatakan Jokowi hanya tahu satu-dua partai, satu calon legislatif, capres, dan dua capres.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *