Singaraja, faktapers.id -Cukup membanggakan saat Nyepi Çaka 1946, atau Tawur Kesanga (11/3/2024) yang berlangsung secara serentak di Bali khusus di Desa Anturan Kecamatan Buleleng perlu di acungi jempol.
Masyarakat Anturan atau oknum anak-anak maupun desawa tidak lagi ada bermain maupun beraktivitas dijalanan raya/pusat desa, hanya saja di jalur utama ketika para gabungan pecalang dan bakamda melintas mendapatkan 6 okum pemuda yang mengaku anak Anturan memasuki perbatasan Desa Tukad Mungga, keenam langsung di intrograsi ditempat dan diberikan pengarahan untuk menghargai umat sendiri
Kendati itu upaya menegakaan ketertiban dan ketentraman, pecalang adat Anturan bersama Bakamda tetap melakukan roling dijalan-jalan desa untuk melakukan peneguran terhadap anak-anak melintasi jalan raya. Tugas dari pada petugas Pecalang, Bakamda, Linmas cukup berat setiap laporan seperti masyarakat sakit tetep diberikan pengawal urgensi untuk pemeriksaan bahkan mobil pecalang desa Anturan mondar mandir terlihat mengantar orang sakit.
Ketut Mangku selaku Bendesa Adat Anturan dikonfirmasi melalui telephone (11/3) mengatakan, “kami sudah kerahkan Pecalang adat, Bakamda, Hansip untuk selalu roling dan menegur masyarakat bila didapatkan bermain dijalan-jalan raya. Sebagai umat harus kita yang mendahului memberikan contoh sehingga keutuhan umat dapat di toleransi oleh umat lain,”terang Ketut Mangku
Pantauan awak media sejak pukul 09.00 wita sampai malam pukul 20.00 wita terlihat lampu-lampu rumah warga mulai padam bahkan terlihat gelap gulita bak rumah tak bertuan.
(ds)