Bali, faktapers.id – Janji Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Mangutama, Kabupaten Badung, akhirnya terealisasi, bantuan sembako untuk masyarakat Desa Pemogan yang terdampak banjir langganan karena meluapnya Waduk Muara Nusa Dua, yang terjadi setiap musim hujan melanda. PDAM Badung menyiapkan sembako sebanyak 320 paket, yang diserahkan kepada warga di Banjar Kajeng, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Jumat (3/7).
Warga Banjar Kajeng sebagai pihak penerima bantuan paket sembako dari pihak PDAM sebagai kompensasi asas manfaat waduk yang baru selesai ditata tahun 2017 itu, PDAM Badung dinilai memang sudah seharusnya memperhatikan kondisi masyarakat di lingkungan usahanya.
Pembagian paket sembako yang baru pertama kali di terima oleh warga Banjar Kajeng, sejak Perumda PDAM Badung.
PT Tirta Mangupura mengelola air Waduk Muara Nusa Dua. Kondisi ini sebelumnya menjadi sorotan lantaran dana sosial atau CSR dari perusahan selama ini tidak pernah ‘jatuh’ di lingkungan langganan banjir itu.
“Ini adalah kepedulian kita terhadap masyarakat yang terdampak banjir disamping menghadapi pandemi Covid-19,” kata Ketut Golak, Direktur Utama PDAM Badung, saat penyerahan 320 bantuan paket sembako kepada perwakilan warga Banjar Kajeng, di Wantilan, Banjar setempat.
Untuk warga di banjar lainnya yang juga terdampak banjir, yakni: Banjar Gelogor Carik, Banjar Sakah, Banjar Rangkan termasuk Banjar Teruna Bhineka dan Banjar Mekar, Ketut Golak mengatakan juga akan segera membantunya.
“Kita akan pikirkan ke depannya kita dapat membantu banjar yang lain juga. Yang kita bagikan sekarang 320 paket,” ujarnya.
“Ke depan kita tetap akan melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kota, BWS dengan Pemerintah Kabupaten Badung bagaimana nanti bisa ditemukan solusi yang terbaik agar masyarakat tidak lagi terkena dampak banjir,” sambung dia.
Anak Agung Gede Agung Aryawan sebagai tokoh masyarakat pemerhati lingkungan sosial yang tinggal di Desa Pemogan, merespon positif realisasi bantuan sembako tersebut. Ia mengapresiasi perhatian PDAM Badung untuk masyarakat Pemogan yang terdampak banjir.
“Saya mengapresiasi PDAM Badung menyadari sebagai pihak yang memanfaatkan air di waduk muara ini (Waduk Muara Nusa Dua) sudah mau merespon, memberi perhatian warga yang terjadi menderita efek banjir akibat air waduk yang meluap saat musim hujan,” ujar Gung De Aryawan, panggilan akrabnya, yang turut diundang dalam penyerahan sembako tersebut.
Ia pun berharap solusi penyelesaian banjir dalam jangka panjang yang saat ini tengah dilakukan kajian oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida dapat segera terealisasi dan benar-benar efektif menghilangkan banjir yang setiap musim hujan terjadi.
Dan juga harapan janji pihak PDAM Badung, BWS dan Pemerintah lintas instansi berkoordinasi untuk penanganan banjir cepat terealisasi.
“Artinya ini awal yang baik penyelesaian banjir. Mudah-mudahan apa yang dijanjikan PDAM dengan pemerintah, akan mengkoordinasikan lintas instansi untuk penanganan banjir itu cepat terealisasi,” ucap dia.
Harapan senada disampaikan Kelian Banjar Kajeng, Anak Agung Ketut Mayun Mahardika, berharap banjir yang terjadi setiap musim hujan dapat ditangani.
“Ini kontinyu, setiap musim hujan terjadi (banjir). Harapan kami bagaimana PDAM Badung bersama pemerintah (BWS) dan instansi pemerintah yang lain dapat tuntas menangani masalah banjir ini,” katanya.
Begitupun dengan Perbekel Desa Pemogan, Made Suwirya, ia mengapresiasi bantuan yang pertama kali diberikan PDAM Badung bagi warganya itu. “Ini perhatian yang luar biasa, pertama kali dari PDAM Badung,” ujarnya.
“Tentu kami di Pemerintah Desa Pemogan sangat mengapresiasi bantuan yang diberikan PDAM Badung untuk masyarakat kami yang ada di wilayah pesisir terutama di Banjar Kajeng, di tengah hantaman badai pandemi ini, walaupun nilainya kecil tapi saya rasa dapat bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya. (Ans)