Headline

Hipertensi dan Diabetes Merupakan Komorbid yang Memperparah Infeksi Virus Corona

545
×

Hipertensi dan Diabetes Merupakan Komorbid yang Memperparah Infeksi Virus Corona

Sebarkan artikel ini

Majalengka,faktapers.id-Direktur RSUD Majalengka dr. Harizal F Harahap MM saat ditemui di Pendopo Kabupaten Majalengka pada Rabu (02/09/2020) menjelaskan jika Komorbid (penyakit penyerta) ini menjadi pemicu kematian pada penderita Covid-19.

Komorbid merupakan kondisi dua atau lebih penyakit kronis yang diderita oleh seorang pasien. Pada pasien Covid-19 yang memiliki komorbid atau mereka yang sudah memiliki penyakit bawaan sebelumnya.

Penyakit komorbid pada Covid-19 itu dapat berupa hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes, jantung, paru-paru obstruktif kronis (PPOK), asma, tuberkulosis (TBC), dan demam berdarah dengue (DBD).

“Komorbid atau penyakit penyerta dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat membuat virus semakin merajalela merusak organ. Pada kasus yang fatal, maka dapat menyebab kerusakan organ yang berujung pada kematian.” ujar dr. H. Harizal

Hipertensi sendiri adalah kondisi tekanan atau sirkulasi darah yang kuat pada jantung dan dinding pembuluh darah di seluruh tubuh. Seseorang memiliki hipertensi jika pengukuran tekanan darah berada di atas 140/90 mmHg. Darah yang mengalir ke seluruh tubuh membuat seluruh organ rentan terhadap gangguan karena tekanan yang tinggi.

“Hipertensi dan diabetes merupakan dua penyakit tidak menular dengan jumlah penderita yang terus meningkat setiap tahun. Dua penyakit ini tak bisa disembuhkan tapi bisa dikontrol dengan perawatan. Penyakit ini merupakan komorbid atau penyakit penyerta yang meningkatkan risiko kematian pasien corona.” Pungkas dr. H. Harizal

Dua kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia, genetik, dan juga gaya hidup yang tidak sehat. Pola makan tinggi gula, garam, lemak, serta tidak berolahraga menjadi faktor risiko hipertensi dan diabetes. Merokok, konsumsi alkohol, obesitas, dan stres juga meningkatkan risiko terkena hipertensi dan diabetes. Lintong Situmorang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *