Singaraja, Bali.Faktapers.id- Perempuan pekerja rumah tangga diduga alami depresi dan hampir 2 bulan tinggal di bawah saluran digorong-gorong Bisma Pahlawan, tepat sebelah utara taman makam pahlawan Kelurahan Banjar Tegal, Singaraja Bali.
Perempuan tersebut bernama Erni Darmawati(46)asal Desa Kaliasem, wanita malang yang merupakan perkerja rumah tangga di Putu Sumaiarsih dan memiliki keluarga di Dusun Bingin Banjah Desa Temukus Kecamatan Banjar .
Sepengetahuan warga sekitar, wanita tersebut sudah satu bulan lebih makan dan tidur ditempat itu. Bahkan Erni hanya berbekal pakaian kotor dan lusuh serta makanan yang sudah dalam kondisi basi. Masyarakat sekitar sempat memberikan makan dan minum secukupnya, karena merasa prihatin dengan kondisi Darmawati. Mengetahui laporan dari warga sekitar, Kadis Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra,S.Sos,MM langsung memerintahkan Sekretaris Dinsos Buleleng Putu Gopi Suparnaca,S.Sos Jumat(18/9) untuk dievakuasi wanita bersama Pol PP Buleleng yang dipimpin oleh Drs.I Putu Artawan dengan pakian APD lengkap layaknya melayani pasien covid-19 dalam pelayanan kepada masyarakat.
Setelah berbagai bujuk dan rayu dilakukan, wanita tersebut akhirnya bersedia diajak ke kantor Dinas Sosial Buleleng untuk di bersihkan di beri makan, minum, tambah nutrisi, serta pelayanan pengiriman kembali ke alamat tinggal di Banjar Dinas Bingin Banjah Desa Temukus Kecamatan Banjar.
Pemulangan Erni Darmawanti diterima langsung oleh adiknya bernama Feri Budianto. Menurut keterangan Feri, kakanya Erni Darmawanti defresi sejak ibu kandungnya meninggal dunia Januari 2020, yang bersangkutan meninggalkan rumah tanpa kabar dan kini ditemukan kembali.
Kadis Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra dikonfirmasi Faktapers (19/9) pagi menjelaskan,”Awal kita kategorikan orang terlantar,karena saat kita ajak komonikasi agak susah dan diperkirakan gangguan jiwa. Setelah kami deketin secara baik-baik kirnya yang bersangkutan ada tekanan jiwa diduga ada permasalahan keluarga, tetapi dari segi pembicaraan yambung dan kita bujuk ke kantor untuk kita rawat dan kembalikan kekeluarganya. Setelah kita kembalikan kami akan akan monitor perkembanganya kalau masih kondisinya dalam tekanan jiwa kami akan minta ijin dengan keluarga untuk mendapat perawatan insentif di RS Bangli untuk menguragi hal yang tidak kami inginkan terjadi. Dari lihat cara bicara depresinya belum begitu berat bukinya setelah bujuk yang bersangkutan bisa komonikasi dan nyambung sehingga kita antar kekeluarganya. Waktu dekat ini kami akan berikan bantuan untuk bisa mengurangi bebeban keluarga yang bersangkutan,”jelas Putu Kariaman*Des*