Klaten, faktapers.id – Ditiadakannya tradisi saparan Yaa Qowiyyu di Jatinom, Klaten tahun ini berdampak pada sejumlah pelaku usaha kecil di kecamatan tersebut.
Penghasilan mereka anjlok drastis, harapannya acara apem yang ditunggu-tunggu masyarakat setiap tahunnya itu bisa mendongkrak ekonomi warga sekitar.
Meski begitu, mereka bisa memaklumi peniadaan Yaa Qowiyyu lantaran kondisi pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai.
Salah seorang penjual bakso cilok, Sakirdi (40) mengatakan, saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Pemerintah jauh hari sudah mengumumkan kalo acara sebar apem ditiadakan.
Jumlah pengunjung di Jatinom menurun drastis dibandingkan di tahun sebelumnya. Hal itu berdampak dengan penjualan semua pedagang di Jatinom.
“Tahun yang lalu jalan masuk ke kawasan area sebaran apem di Jatinom sudah ditutup. Jalan di depan Pasar Jatinom sudah tidak bisa untuk lewat kendaraan. Tapi, saat ini kondisinya sangat lengang dan tak ada penutupan,” katanya, Jumat (2/10/2020).
Sakirdi menjelaskan, Saat tradisi Yaa Qawiyyu yang digelar tahun lalu, Ilham mampu meraih pemasukan hampir Rp2 juta per hari. Sekarang, anjloknya sangat tajam.
“Sekarang, omzet yang saya peroleh hingga menjelang setengah hari ini belum ada seberapa. Padahal, saparan tahun lalu, saya sudah bisa menjual hingga nambah dagangan 3 kali sehari. Tapi, sekarang tak memungkinkan. Saya menyadari hal ini,” ujarnya.
Menurut sekretaris P3KAG Jatinom, Mohammad Daryanto menyebutkan, bahwa penyebaran apem secara umum pada tahun ini acara tradisi sebar apem ditiadakan, mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Ia menambahkan, pelaksanaan tradisi dan budaya Yaa Qowiyyu tetap dilakukan oleh pengurus dengan peserta sangat terbatas sesuai protokol kesehatan.
“Hanya dilakukan oleh pengurus dan dibatasi, kegiatan diisi dengan acara Dzikir, Tahlil dan doa bersama di makam Kyahi Ageng Gribig dilanjutkan andum apem dari paraga kepada santri dan pengurus yang hadir,” terangnya.
Dari pantauan dilapangan, bahwa kegiatan dihadiri oleh Pjs Bupati Klaten, Sujarwanto Dwiatmoko dan sejumlah pejabat Forkompimcam Jatinon dengan mengedepankan protokol kesehatan secara ketat sesuai anjuran. Madi