Headline

Pemberitaan Kasus Umbul Ponggok Berdampak Penurunan Pengunjung

9880
×

Pemberitaan Kasus Umbul Ponggok Berdampak Penurunan Pengunjung

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Jumlah wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Umbul Ponggok dilaporkan menurun drastis. Prosentase penurunan pengunjung hingga 60 persen.

Catatan akhir tahun ini sekitar 11-12 ribu pengunjung, bila dibanding 3 tahun yang lalu pada tahun 2016 Snokling dan Diving berada dititik puncak sekitar 30-31 ribu pengunjung.

Kepala Desa Ponggok, Junaidi Mulyono menyebut penurunan jumlah wisatawan mencapai 60 persen tersebut akibat dampak gencarnya pemberitaan masalah yang muncul di Ponggok akhir ini.

“Adanya masalah yang menimpa di Ponggok berdampak langsung pada penurunan wisatawan,” kata Sang Kades, Minggu (17/11/19).

Junaidi mengatakan, pihaknya tidak khawatir meski ada penurunan pengunjung. Kendati demikian, saat ini sudah dicari solusi dengan cara menerima tamu study banding.

“Dengan terima tamu study banding bisa mendongkrak hingga 10 ribu pengunjung tiap bulan, sehingga bisa mensubsidi penurunan yang ada,” paparnya.

Walaupun masyarakat luas sudah membaca kemelut yang ada di Ponggok, Junaidi masih punya jurus atau strategi yang jitu untuk menghadapi masalah itu.

“Kami terus berinovasi dengan menawarkan berbagai perkembangan wisata yang ada di Ponggok,” ujarnya.

Junaidi mengatakan, strategi yang dikembangkan saat ini dengan menghadirkan wahana baru dan potensi alam lainnya.

“Saya yakin wahana yang baru lebih kompetitif, sehingga pariwisata di Ponggok lebih lengkap dan bisa mendongkrak wisata yang sudah ada,” kata dia.

Situasi ini, lanjutnya, tak menyurutkan semangat untuk terus dapat menaikkan jumlah kunjungan wisatawan. Harapanya, dengan wahana baru menjadikan Ponggok desa wisata yang tidak hanya snokling saja, namun juga sebagai study wisata, study banding, wisata happy school dan fanny school.

“Konsep kami menarik siswa SD, SMP, SMA ke Ponggok untuk belajar tentang desa, program ini yang nantinya bisa menutup penurunan pengunjung, yang jadi masalah terbesar kami adalah tamu gelap yang dikelola secara pribadi,” pungkasnya. Madi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *