Pernah Alami Dislokasi Tulang, JKN-KIS Jadi Sahabat Terbaik Debi

621
×

Pernah Alami Dislokasi Tulang, JKN-KIS Jadi Sahabat Terbaik Debi

Sebarkan artikel ini

Jakarta Barat, Tak pernah terbayangkan dalam benak Debi Ulan Novita (24) warga Jakarta Barat. Kala itu, ia mengalami kecelakaan dan luka cukup parah. Sehingga, wanita yang akrab disapa Debi ini dilarikan ke rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan medis, Debi dinyatakan mengalami Dislokasi tulang.

“Saya pernah mengalami dislokasi tulang kurang lebih pada Bulan Oktober Tahun 2016 lalu, karena kecelakaan. Sejak saat itu saya rutin melakukan pengobatan atas tulang saya sampai dengan Tahun 2017. Saya harus menjalani operasi, rawat inap dan rawat jalan di dokter spesialis orthopedic di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. Soeharso,” jelas Debi mengawali ceritanya.

Dalam pikiran orang tua Debi, sudah tentu untuk menyembuhkan hal itu, membutuhkan biaya yang sangat besar. Beruntungnya, kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) untuk memberikan bantuan bagi peserta yang membutuhkan layanan kesehatan di manapun dan kapanpun peserta butuhkan, membuat pikiran orang tua Debi merasa lega. Sebab, dengan kehadiran JKN-KIS biaya pengobatan Debi tertanggung semua.

“Pada saat menjalani pengobatan mengenai dislokasi tulang yang saya alami, tentu saja biaya pelayanan kesehatan yang saya butuhkan sangat besar. Namun kami sangat beruntung karena saya sudah terdaftar sebagai peserta Program JKN-KIS. Sehingga kami tidak mengeluarkan biaya layanan kesehatan tersebut,” tutur Debi.

Ia sangat bersyukur pada saat itu dapat mengandalkan Program JKN-KIS untuk biaya perawatannya. Bukan hanya itu saja, Debi mengungkapkan, bahwa pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit tidak membedakan pasien yang dijamin BPJS Kesehatan dan pasien umum.

Ia merasa pelayanannya sangat baik dan selama mengurus prosedur operasi. Dirinya tidak mengalami kendala sedikitpun. Dengan niat yakin akan dijamin oleh BPJS Kesehatan, ia dan keluarga hanya bisa berdoa agar diberi kelancaran saat operasi berjalan.

“Alhamdulillah, sekarang kami sekeluarga bisa tenang lagi karena operasinya berjalan dengan lancar. Cuma modal bayar iuran dan ikuti prosedurnya maka akan ditanggung semuanya oleh BPJS Kesehatan, kami hanya berdoa agar diberi kelancaran saat operasi. Alhamdulillah semuanya sudah sehat lagi, kami sekeluarga sangat senang menjadi peserta Program JKN-KIS,” ungkapnya.

Debi berharap program JKN-KIS dapat terus ada untuk menbantu banyak masyarakat Indonesia yang sedang sakit. Sehingga masyarakat tidak khawatir dalam membiayai pengobatan khususnya biaya pelayanan kesehatan yang besar dengan pelayanan yang selalu ditingkatkan.(tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *