Headline

Dua Tahun Warga Bungkulan Menunggu Pemerintah Perbaiki Jembatan

×

Dua Tahun Warga Bungkulan Menunggu Pemerintah Perbaiki Jembatan

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Bali, faktapres.id – Masyarakat Banjar Dinas Kubu Kelod, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali, dua tahun ini terisolir. lantaran jembatan penghubung Banjar Dinas Kubu Kelod dengan pusat desa sejak dihantam banjir 2017 dan ambruk.

Namun sampai saat ini tak kunjung ada perbaikan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida sehingga aktivitas warga terhambat selain itu jembatan tersebut menjadi akses jalan utama bagi anak-anak Desa Bungkulan untuk menuju SDN 5 Bungkulan.

Hal ini disampaikan Kepala Desa Bungkulan I Ketut Kusuma Ardana, S.TP, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (13/2) pukul 09.00 wita, menyatakan bahwa Pemdes Bungkulan tidak menutup mata terhadap hancur jembatan yang akibat bencana badai banjir  2017.

Diungkapkan Ardana, setelah musibah itu Pemdes Bungkulan langsung mengajukan proposal perbaikan jembatan ke Pemkab Buleleng tahun 2018 lalu. Namun, kata dia, ada beberapa penyebab, sehingga tahun 2018 perbaikan jembatan belum dilakukan.

“Kami sudah ajukan permohonan perbaikan ke kabupaten 2018 lalu. Tapi mungkin karena anggarannya gimana sehingga belum bisa. Jembatan darurat bisa dilalui, tetapi saat Ini musim hujan pasti tidak dapat dilalui warga dan menjadi keluhan,”ujar Ardana

Namun, kata Ardana, salah satu faktor belum dibangun kembali jembatan oleh Pemkab Buleleng. Karena pembangunan jembatan itu merupakan kewenangan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.

“Kami sudah ajukan profosal dan Bapak Bupati sendiri sudah langsung ke pusat melakukan koordinasi denan pusat. Sudah setuju dan akan dibangun segera,” papar Ardana.

Perbekel Ardana juga menyayangkan sikap tidak kooperatif masyarakat Banjar Dinas Kubu Kelod. Ia memberi contoh, saat Pemdes Bungkulan menawarkan jalan lingkar dengan menggunakan dana desa, malah ditolak oleh masyarakat di banjar dinas itu.

“Kami sudah kasih tau bahwa dana yang kita pakai itu uang rakya tidak ada muatan politik,” papar Ardana dengan nada kecewa.

Ia menilai, bahwa masyarakat di Banjar Dinas Kubu Kelod terlalu berpretensi politik terhadap program Pemdes Bungkulan, untuk membangun jalan lingkar yang menghubungkan dengan Desa Kubutambahan tetangganya untuk mempermudah akses jalan.

“Saya tidak mengerti, masyarakat di sana terlalu berpikir politik. Saya bawa dana desa untuk bangun jalan lingkar malah tidak mau,” beber Ardana.(des)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *