Hadist dan Ulama Menyebut Seseorang Meninggal Dunia Karena Corona Merupakan Mati Syahid

×

Hadist dan Ulama Menyebut Seseorang Meninggal Dunia Karena Corona Merupakan Mati Syahid

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Wabah Virus Corona yang terjadi saat ini tentu banyak menelan korban jiwa. Corona menyerang bukan hanya kepada masyarakat saja. Tetapi juga menyerang tenaga medis yang berupaya menolong para pasien positif Covid-19. Tercatat sudah ratusan atau ribuan yang meninggal karena Corona, baik dari luar negeri maupun dalam dalam negeri.

Bahkan di jaman Rasulullah SAW juga pernah terjadi wabah penyakit menular(ath-tha’un. Terlebih, masyarakat di jaman itu juga dilarang untuk keluar rumah. Selain itu banyak warga meyakini kematian yang disebabkan oleh wabah penyakit dapat di kategorikan mati Syahid.

Lalu bagaimana pandangan hadist dan para ulama apabila seseorang meninggal dunia karena wabah Corona. Berikut penjelasanya.

Dalam nash-nash Alquran dan Hadis Nabi yang mengabarkan mati syahid karena terinfeksi wabah mematikan dan masuk surga perlu kita yakini sebagai umat muslim. Bukan berarti kita berniat sengaja melakukan hal itu. Agar kita terinfeksi virus itu dengan mengabaikan instruksi-instruksi baik dari pemerintah maupun para pakar kesehatan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang terbunuh di jalan Allah (fii sabilillah) adalah syahid; orang yang mati karena ath-tha’un (wabah) adalah syahid; orang yang mati karena penyakit perut adalah syahid; dan wanita yang mati karena melahirkan adalah syahid.” (HR. Ahmad, 2: 522)

Kemudian ada hadis Muslim nomor 1914 dan Bukahri nomor 2829 yang berbunyi: Orang yang mati syahid ada lima, yakni orang yang mati karena ath-tha’un (wabah), orang yang mati karena menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah.”

Dilain sisi, Lewat putusan Lembaga Bahtsul Masail PBNU tentang Fiqih Pemulasaraan Jenazah Pasien Covid-19 atau virus corona, Ustadz Abdu Tuasikal, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyimpulkan, bahwa penyakit akibat virus corona atau COVID-19 tergolong sebagai wabah atau tho’un. Oleh karenanya korban yang meninggal lantaran virus corona tergolong syahid.

“Bahwa Covid-19 merupakan wabah (tho’un), karena itu orang yang meninggal akibat Covid-19 statusnya adalah syahid fil akhiroh. Sebab kedudukan syahadah (mati syahid) tidak hanya didapat oleh mereka yang gugur di medan perang,” demikian keputusan bahtsul masail Lembaga Bahtsul Masail PBNU..Wallahu A’lam Bisshowab.(dikutip dari berbagai Sumber/uaa/hw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *