Headline

Prajuru Adat Kubutambahan Ajak Masyarakat Damai Dihari Nyepi Caka 1943

494
×

Prajuru Adat Kubutambahan Ajak Masyarakat Damai Dihari Nyepi Caka 1943

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Bali.Faktapers.id- Kelian Desa Adat Kubutambahan/Buleleng Drs.Jro Ketut Warkadea, M.Si bersama prajuru adat atas Asung Kertha Waranugraha mengucapkan:

“Rahajeng Nyanggra Rahina Nyepi Caka 1943. Semoga umat Hindu senantiasa diberikan keselamatan,kesehatan dalam melaksanakan Catur Brata Penyepian Minggu 14 Maret 2021″ .

Umat Hindu merayakan hari raya Nyepi dan melaksanakan Catur Brata Penyepian sangat sederhana, Catur Brata Penyepian ada beberapa pantangan yang harus dilakukan dalam rangka mensucikan diri atau Bhuana Agung dan Bhuana Alit dari semua hal buruk.

Pertama Amati Geni, yang artinya tidak menyalakan api, cahaya, listrik, atau sejenisnya.

Kedua Amati Lelungan, yakni umat tidak boleh keluar lingkungan rumah selama satu hari penuh.

Ketiga adalah Amati Lelanguan, yakni umat dilarang bersenang-senang, berpesta atau sejenisnya. Dan terakhir adalah Amati Karya, yakni umat dilarang bekerja.

Sebelum Catur Brata masyarakat khusus di Bali menggelar pecaruan baik dirumah maupun pusat desa, artinya dilaksanakan Pecaruan sebagai sarana (Upah ) kepada Buta Kala atau sang pencipta Jagat Raya agar saat melaksanakan Catur Brata Penyepian kita dihindarkan dari hal Negatif. Prosesi terakhir disebut dengan Ngembak Geni, yang menandai berakhirnya perayaan hari raya Nyepi oleh umat Hindu. Semua umat diperbolehkan kembali beraktivitas seperti biasa. Untuk itu mari jaga tradisi Nyepi, adat istiadat Hindu jangan sampai kita menodai umat kita sediri.

Kubutambahan sendiri masyarakat sebisa mungkin tidak akan menggelar ogoh-ogoh mengikuti himbauan yang di berlakukan pemerintah,hindari profokator yang nantinya bisa membuat nama Desa Kubutambahan kurang bagus,”papar Warkadea.

Menurut Jro Pasek Warkadea, perayaan Nyepi di Bali telah dibahas dengan menghasilkan seruan bersama Majelis-majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali Tahun 2021 berdasarkan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor : 003.1/15191/PK/BKD Tahun 2021 tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama dan Dispensasi Hari Raya Suet Hindu di Bali Tahun 2021, dan Surat Edaran Bersama Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali, dan Majelis Desa Adat Provinsi Bali Nomor : 009 / PHDI- Bali/1/2021, Nomor : 002/MDA — Prov Bali / 1/ 2021 tentang pelaksanaan Rangkaian Hari Raya Suci Nyepi Tahun Saka 1943 di Bali. Des

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *