DaerahJawa

Terpilih Secara Aklamasi, Sriyono Kembali Pimpin FOPI Klaten

×

Terpilih Secara Aklamasi, Sriyono Kembali Pimpin FOPI Klaten

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id- Ketua Pengkab Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Kabupaten Klaten, Sriyono terpilih kembali sebagai Ketua FOPI untuk periode 2022-2026. Sriyono terpilih secara aklamasi untuk melanjutkan masa jabatannya kembali menjadi ketua.

Sriyono dipilih sebagai ketua melalui rapat yang dihadiri oleh perwakilan pengurus FOPI Jawa Tengah, Teguh Santoso dan Fatkhul Imron serta Wakil Ketua Umum KONI Kabupaten Klaten beserta Kabid Olahraga dan Pariwisata Klaten, Isnanto Hadi.

Dalam arahannya, Wakil Ketua Umum KONI Kabupaten Klaten, Dwi Purwanto menyampaikan, agar kedepan FOPI segera menyusun agenda dan progran kerja, karena dengan adanya rencana yang matang maka pencapaian tujuan akan lebih tertata.

“Saya berharap ke depan pengurus segera menyusun agenda kerja FOPI, jadi setelah Muskab ini dan setelah terbentuknya kepengurusan baru FOPI segera bisa melaksanakan tugas dengan baik,” kata Dwi, Sabtu (21/5/2022).

Pemilihan Ketua FOPI dilakukan dengan cara musyawarah mufakat. Kalau musyawarah tidak tercapai, maka kemudian akan dilakukan voting. Namun Sriyono mengucapkan syukur jika hasil pemilihan Ketua FOPI ini berdasarkan hasil musyawarah mufakat.

Usai terpilih, Sriyono yang juga menjabat sebagai Kepala Sekolah SD dan Pengurus K3S di Bayat ini berkomitmen akan menyatukan seluruh kekuatan sehingga diharapkan bisa menelurkan atlet berprestasi. Agenda terdekat, pihaknya akan melakukan sosialisasi ke sekolah terkait Olahraga Petanque untuk menjaring bibit atlet muda.

“Alhamdulillah meskipun berjalan kurang lebih, dua jam setengah hampir tiga jam, maka bisa dihasilkan pemilihan itu melalui proses musyawarah mufakat dan berjalan sangat baik dan lancar. Kemudian rencana kedepan kita siap mengadakan even lokal untuk mencari bakat atlet muda,” kata dia.

Lanjut Sriyono, jika pemilihan Ketua FOPI tidak perlu dilakukan voting lantaran secara terbuka sebagai mana sudah dilakukan pada waktu-waktu lalu. Musyawarah mufakat berjalan secara luar biasa.

“Acara penuh kekeluargaan, dan tidak mengurangi indepedensi untuk menyampaikan pendapat, menyampaikan kritik, menyampaikan saran, menyampaikan segala sesuatu, sebetulnya masukan-masukan kritik saran, semua itu dibutuhkan bagi siapapun,” jelasnya. Madi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *