Jabodetabek

Wali Kota Targetkan Stunting di Jakarta Pusat Turun Dibawah 3 Persen

×

Wali Kota Targetkan Stunting di Jakarta Pusat Turun Dibawah 3 Persen

Sebarkan artikel ini

Jakarta, Faktapers.id – Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat (Jakpus) Dhany Sukma menargetkan, stunting di Jakpus kembali turun di bawah angka 3 persen. Hal ini sangat beralasan, meskipun target nasional dalam penurunan stunting di 14 persen, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakpus telah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 3 persen pada tahun ini bahkan Jakpus berhasil mendapatkan penghargaan tiga intervensi dalam aksi stunting.

“Target nasional di bawah 14 persen, di kita ( Jakpus) harus turun di bawah 3 persen, target kita di bawah tiga persen, kita harus lebih baik dari (tahun) sebelumnya,” ucapnya, Rabu (27/072022).

Dhany menjelaskan berbagai intervensi penurunan Stunting telah dilakukan mulai dari pemberian makan tambahan (PMT), Pemantauan seribu hari kehidupan manusia, pemeriksaan kesehatan balita, intervensi kelompok remaja dan kegiatan lainnya.

” Intervensi itu telah rutin teman-teman kesehatan beserta jajarannya lakukan, bahkan saat ini bukan hanya sekedar posyandu biasa tetapi posyandu holistik integrated (HI) yang mengkombinasikan aktivitas paud dengan tumbuh kembangnya,”tuturnya.

Meski mendapat penilaian tiga besar, lanjut Dhany, tujuan utama tetap pada penekanan penurunan angka stunting.

” Harapannya semua bisa bebas dari stunting,” harapnya.

Sementara itu Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Kota Administrasi Jakpus Rismasari mengaku, siap untuk mewujudkan target tersebut.

Menurutnya intervensi penurunan angka stunting telah dilakukan sejak masa remaja seperti mempersembahkan tablet penambah darah dan human papillomavirus (HPV).

” Setelah dia menikah intervensinya lebih dalam lagi untuk mempersiapkan seribu hari kehamilannya. Bagaimana asupan gizinya, energi kroniknya, karena keadaan ibu hamil akan mempengaruhi janin yang akan dilahirkan,”ucapnya.

Rismasari menjelaskan stunting tidak bisa dilihat dari tinggi badan ataupun berat badan saja tetapi ada faktor-faktor atau indikator lain yang menjadi acuan.

” Dokter anak akan memeriksa masa tulang, panjang tulang dan lainnya, jadi bukan karena kurang gizi yang dikatakannya stunting. Perlu ada diagnosa atau berbagai pemeriksaan baru bisa menentukan stunting atau tidak,” ujarnya. Tajuli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *