Jabodetabek

Diduga Dikerjakan Asal-asalan, Pembangunan Ruas Jalan Pulo Ampel Segmen 6 Dikeluhkan Warga

×

Diduga Dikerjakan Asal-asalan, Pembangunan Ruas Jalan Pulo Ampel Segmen 6 Dikeluhkan Warga

Sebarkan artikel ini

Serang, Faktapers.id – Pembangunan jalan Pulo Ampel, Segmen 6, tepatnya di depan PT Trias, terkesan asal – asalan bahkan pembangunan jalan yang di biayai dari Anggaran pusat melalui satker ini tanpa plang proyek.

“Dari awal pekerjaan hingga saat ini, saya selalu mengkritisi cara pengerjaan jalan yang di lakukan oleh pengusaha itu, dan saya menilai bahwa pengerjaannya terkesan asal-asalan tanpa memikirkan kwalitas dan mutu pekerjaan,” kata Ahmad Syarif Hidayatulah, tokoh pemuda Pulo Ampel melalui telepon selulernya.

Dari segi tata cara pengecoran dan pemasangan batu kata Ahmad Syarif, sudah tidak sesuai dengan RAB, begitu juga dengan pemasangan U ditch yang sebagian ada yang di tutup dan sebagian lagi di biarkan terbuka.

“Harusnya gorong-gorong (U ditch) itu kan ditutup semua, terus samping U ditch itu harusnya di tutup pakai agregat, namun yang terlihat di lokasi, samping U ditch itu hanya di tutup pakai tanah, ini kan tidak benar, bagaimana kalau mobil maupun motor ke pinggir pasti amblas,” ungkapnya.

Sebagai tokoh pemuda Polo Ampel, Ahmad Syarif berharap kontraktor dan konsultan pengawas pekerjaan, supaya menunjukkan itikad baik untuk memperhatikan kwalitas pekerjaan supaya jalan yang di bangun itu bisa bertahan lama.

“setiap hari saya harus melintasi proyek pembangunan jalan itu, tapi saya tidak pernah melihat ada pengawasan dari satker maupun konsultan pengawas pembangunan jalan, yang terlihat hanya pekerjanya saja,” ujar Ahmad Syarif.

Ahmad Syarif meminta, aparat hukum (APH) yang ada di Banten bisa lebih jeli untuk bisa menelisik dan melakukan penyelidikan terhadap pembangunan jalan Pulo Ampel Segmen 6, yang kami duga sarat dengan pelanggaran.

“Melihat dari fakta hasil pekerjaan di lapangan, saya meminta aparat hukum turun tangan untuk melakukan pengusutan pengerjaan proyek jalan yang di biayai dari APBN tersebut,” pungkas Ahmat Syarif. (RM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *