Jawa

Resmikan Klinik IDI, Kadinkes Klaten Berharap Derajat Kesehatan Warga Meningkat Lebih Baik

×

Resmikan Klinik IDI, Kadinkes Klaten Berharap Derajat Kesehatan Warga Meningkat Lebih Baik

Sebarkan artikel ini

Klaten, Faktapers.id – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, dr Cahyono Widodo mengharapkan kehadiran klinik kesehatan yang berada di Desa Gemblegan ini nantinya bisa membantu masyarakat dalam pelayanan kesehatan. Sehingga, derajat kesehatan masyarakat akan meningkat dan menjadi lebih baik sesuai standar yang ada.

Hal tersebut disampaikan Cahyono dalam acara peresmian Gedung Klinik Harapan IDI Klaten yang terletak diwilayah Kecamatan Kalikotes, tepatnya di Jl Diponegoro, Kampung II, Desa Gemblegan, Kalikotes, Klaten Jawa Tengah pada, Sabtu (29/10/2022) siang.

Ia mengatakan, dalam dunia kedokteran permasalahan kesehatan itu terbagi menjadi dua bagian, diantaranya penyakit menular dan penyakit tidak menular. Untuk penyakit menular diobati sekali sembuh dan sudah bisa terkendali.

“Oleh karena itu, kedepan kita akan mempersiapkan untuk penyakit yang tidak menular, contohnya hypertensi, diabetes dan lainnya. Penyakit tidak menular ini ketika diberi obat sakitnya turun, tetapi suatu saat akan kambuh lagi,” ujar dia.

Ditempat yang sama, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah, Dr Djoko Handojo mengatakan pihaknya menyambut baik peresmian Klinik Harapan IDI Klaten yang baru tersebut. Ia berharap Klinik yang baru ini bisa menjangkau, memperlancar dan mempermudah serta memberikan pelayanan terbaik.

“Masih banyak masyarakat yang mengeluhkan pelayanan kesehatan yang kurang cepat. Dengan adanya klinik baru ini semoga bisa menjawab keluhan tersebut, dan terlebih dikelola oleh IDI dengan kaidah-kaidah sebagai dokter profesional,” beber dia.

Sementara itu, Ketua IDI Cabang Klaten, dr Husen Prabowo menjelaskan bahwa Klinik IDI yang ada di Gemblegan dengan luas lahan sekitar 550 meter persegi itu adalah pengembangan dari Klinik IDI yang ada di Perum Klaten Kencana.

“Gedung ini dibangun atau direnovasi selama 5 bulan dan menghabiskan anggaran sekitar Rp1 miliar. Sedang untuk keperluan pembelian alat-alat serta kendaraan ambulance dianggarkan sebesar Rp500 juta. Klinik ini tidak ada rawat inap dan hanya melayani rawat jalan,” tutupnya. (Madi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *