JabodetabekPendidikan

Cegah Kasus Kekerasan di Lingkungan Sekolah, Sudin Pendidikan Jakbar Bentuk TPPK

×

Cegah Kasus Kekerasan di Lingkungan Sekolah, Sudin Pendidikan Jakbar Bentuk TPPK

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers. id – Suku Dinas (Sudin) Pendidikan Jakarta Barat menyambut baik keinginan Kemendikbud Ristek membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK).

Diketahui, Kemendikbud Ristek meminta satuan pendidikan atau sekolah serius untuk melakukan pencegahan kekerasan.

Kepala Sudin Pendidikan Jakarta Barat Junaedi mengatakan pembentukan TPPK di wilayah Jakarta Barat akan melibatkan Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kecamatan (K3SK) dan Forum Kepala Sekolah SMK di Jakarta Barat, juga bersama Tim Sat Bimnas Polres Jakarta Barat.

“Nanti mereka ini yang akan membentuk TPPK itu,” ujar Junaedi kepada media usai melakukan sosialisasi pembentukan TPPK di Aula Serbaguna Ali Sadikin, Wali Kota Jakarta Barat, Kamis (30/11/2023).

Menurut Junaedi, kesiapan pembentukan TPPK di Jakarta Barat ini menjadi implementasi satgas-satgas yang ada di sekolah.

Kegiatan sosialisasi pembentukan TPPK ini diikuti oleh 250 peserta dari SMK baik yang di wilayah Jakarta Barat 1 dan 2.

Junaedi berharap melalui TPPK nanti dapat melakukan pemantauan, pencegahan, dan koordinasi sehingga kekerasan, bukan hanya tawuran dapat zero.

“Harapan kita melalui TPPK ini, kekerasan di Jakarta Barat dapat zero,” tegas Junaedi.

Kegiatan sosialisasi ini melibatkan sejumlah narasumber seperti Lembaga Penanggulan AIDS Jakarta Barat, dan Lembaga I Am Okay, sebuah lembaga kesehatan mental, dan Satuan Pembinaan (Sat Bimnas) Polres Jakarta Barat.

Pada kesempatan itu, para narsumber juga mengingatkan para peserta yang hadir untuk selalu menjaga kesehatan mental dalam mendidik anak-anak di sekolah.

Lala, guru SMK Widya Patria 2, Kembangan, Jakarta Barat yang ikut hadir mengikuti kegiatan sosialisasi mengatakan sangat berterimakasih karena nanti dapat disosialisasikan lagi ke guru-guru di sekolah masing-masing untuk menghadapi perubahan zaman.

“Kita lebih tahu lagi anak-anak sekarang ini mau dididik dari segi psikologis, apalagi saat ini sudah banyak media sosial,” kata guru Bimbingan Konseling (BK) ini.

Lala berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara rutin sebulan sekali supaya guru-gurunya diingatin lagi bahwa kesehatan mental anak-anak itu penting.

“Kita tidak pakai kekerasan lagi seperti zaman dulu,” tutup Lala yang juga anggota Satgas TPPK di SMK Widya Patria 2 itu.

(Ddg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *