Klaten, faktapers.id– Dalam rangka mengembangkan pembinaan kemandirian warga binaan, dengan mengenalkan hal yang berhubungan dengan pertanian dan perikanan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klaten teken MoU dengan Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten. Program ini diyakini mampu menjadikan para napi yang telah bebas masa tahanannya memiliki bekal ilmu yang bermanfaat.
Penandatanganan naskah Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan antara Lapas Kelas II B Klaten dengan Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Klaten, dan dilaksanakan pada, Selasa (19/10/2021) bertempat di Kantor Dispertan Klaten, Jl Perintis Kemerdekaan No.3 Belang Wetan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten.
Nantinya penandatanganan kerjasama ini akan digunakan sebagai dasar tujuan dalam pemberdayaan untuk menghasilkan produksi di sektor pertanian dan perikanan. Adapun program kegiatannya adalah pertanian terpadu, perikanan, peternakan, perkebunan dan pengolahan sampah.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Klaten Ahmad Fauzi mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan bekal yang sesuai dengan minat dan bakatnya dibidang pertanian dan perikanan pada saat mereka bebas menjalani masa pidana. Selain itu, diharapkan akan memberikan pemahaman tambahan bagi Warga Binaan untuk pembinaan kemandirian, saat bebas nanti.
“Program ini berfungsi juga untuk pendampingan kepada 302 warga binaan dengan target meningkatkan kwalitas warga binaan. Dari 302 warga binaan yang sekarang sudah bekerja baru 60 orang dari target kami sekitar 150 orang, hingga saat ini kegiatan kemandirian yang sudah berjalan yaitu ternak lele, bebek, pertanian dan perkebunan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Klaten, Widiyanti mengungkapkan telah disepakati kerjasama dalam tahap pendampingan warga binaan di Lapas Klaten, khususnya di sektor pertanian. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan kapasitas kemampuan dan dedikasi para warga binaan sehingga pada saatnya nanti mereka sudah keluar dari lapas mereka punya bekal dan mumpuni.
“Dispertan akan terus mendorong serta memberikan pendampingan kepada warga binaan dalam upaya meningkatkan kemampuan diri dan bisa mensupport kabupaten Klaten dalam mandiri pangan. Materi yang disampaikan warga binaan nantinya menyesuaikan tergantung apa yang dibutuhkan, mereka dilatih disektor pertanian terpadu seperti pertanian, perikanan, peternakan dan lainnya,” ujar dia.
Sementara itu, Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas) Klaten, Dwi Harjoko menyambut baik langkah yang diambil dari Lapas Klaten dan Dispertan Klaten. Menurutnya, hasil dari pembinaan tersebut tentunya mereka akan lebih terampil dan ahli dalam bidang pertanian.
“Harapanya setelah mereka selesai menjalani pidana keluar bisa langsung praktek. Hasil praktek dari pelatihan inilah diharapkan menjadi penghidupan, sehingga mereka tidak susah payah cari kerja, otomatis bisa mandiri mendapatkan uang dari wirausaha pertanian,” tandasnya. Madi