Jakarta, Faktapers.id – Baru-baru ini beredar surat bertanda tangan Gubernur Bali I Wayan Koster yang isinya menolak Timnas Israel bertanding di Bali.
Dalam surat bernomor T.00.426/11470/SEKRET yang ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali tersebut, Wayan Koster mengatakan, selain ketidaksesuaian kebijakan politik Israel dan Indonesia, alasan Wayan Koster meolak Timnas Israel karena kedua negara juga tidak memiliki hubungan diplomatik.
“Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari negara Israel ikut bertandi di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan Tim dari negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali,” kata Wayan dalam surat tersebut.
Penolakan tersebut, katanya, untuk menghormati hubungan diplomatik antara pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah negara lain di dunia, khususnya yang berkaitan dengan Israel.
Sebelumnya, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun mengatakan dirinya tidak meragukan komitmen dukungan Indonesia, ketika menanggapi keikutsertaan timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan di Indonesia.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, Zuhair menegaskan bahwa partisipasi Israel dalam turnamen tersebut telah sesuai dengan aturan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan tidak serta merta melunturkan dukungan Indonesia, selaku tuan rumah, bagi perjuangan bangsa Palestina.
“Saya ingin memupus keraguan di antara banyak pihak dan ingin menegaskan bahwa berdasarkan apa yang saya lihat, dengar, dan rasakan, saya meyakini bahwa dukungan Indonesia terhadap isu Palestina tidak pernah berubah,” kata dia.
Konsistensi dan keteguhan Indonesia dalam mendukung bangsa Palestina, kata Zuhair, selalu ditunjukkan dalam berbagai forum regional dan multilateral, di antaranya di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Dia pun mengapresiasi sikap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang selalu menyuarakan kepentingan rakyat Palestina dalam forum-forum internasional, termasuk baru-baru ini di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dewan HAM PBB, dan pertemuan para Menlu G20 di India.
“Dan beliau juga secara tegas mengkritisi adanya dualisme dan ambivalensi sikap dari komunitas internasional terhadap isu Palestina,” kata Zuhair.
Lebih lanjut, Zuhair menepis isu bahwa keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20 merupakan awal dari normalisasi hubungan Indonesia-Israel.
Menurut dia, isu yang beredar di media massa itu sengaja diciptakan oleh Israel untuk memicu kesalahpahaman di antara Palestina dan negara-negara yang mendukungnya.
“Israel mencoba menunjukkan kepada komunitas internasional bahwa dengan mengikuti event ini (Piala Dunia U-20) merupakan awal dari normalisasi (hubungan). Dan Israel selalu mengatakan bahwa ada empat negara siap untuk menormalisasi hubungan, salah satunya Indonesia, isu ini gencar diberitakan di media,” kata Zuhair.
“Tetapi kami tidak takut akan isu itu. Kami sangat percaya dengan kebijakan Indonesia (yang konsisten mendukung Palestina),” tutur dia, menambahkan.