Bali, faktapers.id – Sebagai bentuk tanggung terhadap lingkungan pihak pelaksana galian kabel jaringan Sutet 150 KV di Jalan Raya Kampial Nusa Dua, tepatnya depan Sekolah Tinggi Pariwisata Bali mengerahkan puluhan buruhnya untuk membersihan seluruh endapan sendimen yang sudah kering.
Hal ini lebih mempermudah kerja, dan tidak membuat jalan kotor. Endapan lumpur tadi di masukan dalam karung, lalu di buang ke tempat yang sudah disiapkan.
Dari pantauan faktapers.id di lokasi, pembersihan dilakukan sejak pagi di sepanjang got yang ada endapannya.
Pembersihan dilakukan untuk menormalisasi saluran air yang sempat tertimbun sendimen lumpur dari hasil pengeboran beberapa waktu lalu.
Pembersihan dan pengerukan di areal yang sempat di beritakan oleh media massa, langsung di koordinir oleh penanggung jawab pelaksana proyek.
Dari penuturan pihak pelaksana, Usman menjelaskan, pihaknya punya komitmen penuh untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan. Usman pun menjelaskan, jika kondisi jalan yan cukup padat menyebabkan tim recovery tidak bisa melakukan beberapa metode kerja.
“Sebenarnya kita sudah rancang metode kerja, terutama langkah-langkah ini untuk meminimalisir pencemaran lingkungan, tetapi ada prioritas yang kami utamakan, yaitu pengguna jalan. Agar tidak macet, kamipun harus memprioritaskan warga pengguna jalan,” jelas Usman di lokasi.
Di tambahkan juga bahwa pihaknya baru pertama mendapat tugas di Bali ini.
“Kami punya tanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan, kami juga tetap menjaga “Clean Contruction”. Menjaga kebersihan lingkungan kerja, tapi itu tadi kondisi jalan yang sempit dan padat,” jelasnya.
Di tambahkan Usman, banyak kendala di lapangan yang tidak terduga saat melakukan pekerjaan menimbulkan dilema tersendiri.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memulihkan kondisi ini seperti semula,” harapnya.
Dari penjelasan pihak pelaksana, estetika kerja memang ada prosedur yang sudah di siapkan. Terutama untuk mengantisipasi kebersihan lingkungan, dimana mereka bekerja.
Usman pun berkomitmen melakukan rrcovery akan menjadi prioritas utama dari perusahaan. Apalagi pusat sudah melakukan instruksi, agar memperbaiki jika ada prasarana umum yang rusak. ans