Cap Go Meh dan Kuliner Khasnya

×

Cap Go Meh dan Kuliner Khasnya

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Setelah merayakan Tahun Baru Imlek, kini waktunya bagi masyarakat Tionghoa untuk menggelar perayaan Cap Go Meh.

Perayaan ini menandai hari ke-15 sekaligus hari terakhir dari masa Tahun Baru Imlek di seluruh dunia. Pada momen ini, semua warga keturunan Tionghoa akan berkumpul dan bersukacita.

Tak ubahnya sebuah perayaan, Cap Go Meh rasanya tak lengkap tanpa kuliner-kuliner khas yang mewarnainya. Ada beberapa jenis makanan yang selalu hadir dalam perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh di Indonesia, mulai dari lontong hingga onde-onde.

Merangkum berbagai sumber, berikut tiga kuliner khas di perayaan Cap Go Meh.

1. Lontong Cap Go Meh
Di Indonesia, keluarga peranakan Tionghoa bakal berkumpul dalam momen Cap Go Meh. Kumpul-kumpul keluarga akan semakin gembira dengan masakan istimewa Lontong Cap Go Meh.

Pada dasarnya, Lontong Cap Go Meh merupakan makanan perpaduan China dan Jawa. Kuliner ini diyakini melambangkan akulturasi kedua budaya.

Tak ubahnya ketupat dan opor ayam di Hari Lebaran, lontong ini juga disajikan dengan beberapa lauk pelengkap, seperti opor, sayur lodeh, telur pindang, dan masih banyak lagi.

2. Kue Keranjang
Kue ini akan hadir sepanjang perayaan, bahkan sebelum Tahun Baru Imlek. Kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula ini mulai disajikan sejak tujuh hari menjelang Tahun Baru Imlek. Namun, sebagai sesaji, biasanya kue ini tidak dimakan hingga Cap Go Meh.

Kue ini berbentuk bulat akibat cetakan keranjang tempatnya dibuat. Ia memiliki rasa manis dan gurih dengan tekstur yang kenyal, juga lengket. Bentuknya yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek dapat terus bersatu dan rukun menghadapi masa yang akan datang.

Di China, kue ini dikenal dengan sebutan Nian Gao. Nama ini diambil dari istilah wadah cetak yang bentuknya menyerupai keranjang. Orang-orang Tionghoa percaya bahwa kue ini disajikan untuk menyenangkan Dewa Tungku yang memberikan kabar baik ke surga.

3. Onde-onde
Camilan bulat kecil, kenyal, dan garing ini juga menjadi salah satu ciri khas perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh. Menurut orang-orang Tionghoa, menyantap onde-onde saat Cap Go Meh tak ubahnya reuni keluarga.

Onde-onde terbuat dari tepung terigu atau tepung ketan yang digoreng. Adonan yang telah digoreng garing kemudian dibubuhi biji wijen.

Bentuknya yang bulat dan berwarna kekuningan setelah digoreng konon melambangkan keberuntungan. Selain itu, onde-onde juga bermakna harapan akan kehidupan yang semakin berkembang dan lebih baik.

Makanan ini berawal saat zaman Dinasti Tang. Onde-onde menjadi kue resmi Xian yang disebut ludeui pada zamannya.fp01/raw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *