Headline

Jeritan Warga Miskin Soal BPNT di Jakbar, Mimin: Pak Wali Saya Juga Warga Bapak Loh.!

×

Jeritan Warga Miskin Soal BPNT di Jakbar, Mimin: Pak Wali Saya Juga Warga Bapak Loh.!

Sebarkan artikel ini

Jakarta, faktapers.id – Rasa panas dan berdesakan dalam antrian tidak dirasakan oleh seorang nenek (60) yang berdomisili di Kelurahan Kebon Jeruk Jakarta Barat. Demi untuk mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dia rela mengantri. Namun setiba gilirannya, nenek bernama Mimin terkejut ketika mendengar jawaban dari petugas, bahwa dirinya sudah tidak dapat menerima bantuan lagi.

Sontak mendengar itu, Mimin hanya mengelus dada sambil melihat satu persatu penerima bantuan yang datang membawa kendaraan bermotor. Sesekali ia sambil menengok beberapa orang warga yang juga kedapatan memakai perhiasan cincin dan gelang emas.

“Mungkin sudah nasib saya, warga miskin tidak dapat bantuan. Malah yang pakai perhiasan dan memiliki kendaraan motor malah dapat bantuan,”gumamnya.

Saat ditemui, Mimin menceritakan perihal bantuan yang diharapakannya, setidaknya dapat mengurangi beban hidupnya, yang hanya mengharapkan dapat bantuan dari pemerintah.

“Dulu saya jadi buruh cuci, tapi sekarang sudah tidak karena belakangan ini saya sering sakit kepala parah. Setidaknya, bantuan itu sangat saya harapkan, Pak Walikota saya ini juga warga mu loh,” ungkap dia.

Awalnya kata Mimin, dulu sempat ia terima bantuan berupa beras 8 kg dan telur 10 butir begitu sangat membantu keluarganya yang hanya berpenghasilan kurang Rp50 ribu perhari.

“Setelah lebaran sudah gak dapet lagi, digesek (kartu BPNT) gak bisa terus, katanya disuruh urus ke Kelurahan,” kata Mimin saat ditemui di Warung Ikan Emas, Jalan Salman RT 002/03 Kelurahan Kebon Jeruk.

Sehari-hari, Mimin saat ini bergantung pada pendapatan suaminya yang berprofesi sebagai tukang semir sepatu. Penghasilan suaminya itu dipakai untuk menghidupi 4 kepala di rumahnya. Sedangkan dua anaknya kata Mimin hingga kini belum memiliki pekerjaan.

Sementara itu, petugas di Warong Ikan Emas Sri Asih menjelaskan, Mimin tidak lagi mendapatkan BPNT, sebab dia tidak ber-KTP DKI Jakarta. Oleh karenanya, kemungkinan naman Mimin telah dicoret oleh Kelurahan Kebon Jeruk. 

“Setahu saya dia belum memiliki e-KTP, punya hanya fotokopi KTP selembaran itu saja, itu juga KTP daerah,” kata Sri Asih. 

Sri Asih menjelaskan, hampir setiap pencairan BPNT Nenek Mimin selalu hadir. Namun ia kerap pulang dengan tangan kosong karena kartu yang dipakainya tidak dapat digunakan.”Setiap pencairan memang kami suruh kesini, karena siapa tau saja kartunya sudah bisa digunakan,” kata Sri Asih.(man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *