Headline

Kades Kubutambahan Lestarikan Budaya Layang-layang “Mekorot” di Bukit Teleabis

×

Kades Kubutambahan Lestarikan Budaya Layang-layang “Mekorot” di Bukit Teleabis

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Bali.Faktapers.id-Sambut HUT 17 Agustus 1945 ke-75, Pemdes Kubutambahan gelar lomba adu senar layang-layang yang sering disebut “Mekorot” diikuti beberapa desa di Buleleng.

Kegiatan adu senar dan  layang-layang di Bukit Teletabis,  itu selain diikuti 64 peserta pemuda  Desa Kubutambahan,Temukus, Lovina,Banjar Tegal,Buleleng/Bali Minggu (9/8) pukul 10.00 wita.

Kades Gede Pariadnyana juga ikut tampil ambil bagian mengadu layangan melawan Kapolsek Kubutambahan AKP Mustiada. Kendati dikalahkan oleh Kapolsek dengan warna layangan merah putihnya, namun semangat 45 semakin tumbuh, selain dibenak Kades juga para pemuda diterik matahari perbukitan Teletabis dusun Tukad Ampel.

Lomba adu layangan tersebut para peserta dengan semangatnya siap mendaftar diri ke panitia lomba sebesar Rp,- 25000. Bagi peserta yang mendapatkan juara I memperoleh hadiah berupa uang sebesar Rp,- 600 ribu,  juara II Rp450 ribu, dan juara III Rp300 ribu.

“Semangat masyarakat pemuda kita dorong, mereka sangat antusias seperti semangat para pejuang kita terdahulu melawan penjajah.Begitu juga lomba Mekorot ini mereka berjuang meraih kemenangan. Nantinya kita akan adakan ini setiap enam bulan sekali di masa libur sekolah jadi tradisi ini tidak serta merta punah oleh perkembangan jaman,” ungkap Gede Pariadnyana,’Kades Gede Pariadnyana dikonfirmasi Faktapers.id setelah mengadu layangan  didampingi Sekdes

Kades Gede Pariadnyana menambahkan, sebelumnya melihat antusias masyarakatnya memiliki hobi berlayangan dirumah bahkan dijalanan sehingga hal kegiatan itu dapat mengganggu kabel dan pengguna jalan, “Awalnya melihat memili hobi masyarakat itu dan dijalanan,jadi kita salurkan hobinya dengan melaksanakan lomba mekorot,”jelasnya.

Sisi lain salah satu peserta lomba dari Lovina yang mengikuti sangat antusias kendati kalah dalam lomba tersebut namun tetap akan melestarikan budaya main layang-layang dan mengikuti lomba tahunan. Des

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *