Headline

Ketua DPR- RI Puan Maharani Resmikan Nama Bandara Udara dan Nama Jalan

×

Ketua DPR- RI Puan Maharani Resmikan Nama Bandara Udara dan Nama Jalan

Sebarkan artikel ini

Pesisir Barat, faktapers id – Ketua DPR- Ri Dr. Honoris Causa Puan Maharani Meresmikan atas Perubahan Nama Bandar udara Muhammad Taufiq Qiemas dan peresmian jalan Fatmawati Soekarno Kabupaten Pesisir Barat tahun 2021, di Bandara Taufiq Qiemas, Sabtu (10 April 2021). Peresmian di tandai dengan penandatangan Prasasti oleh Ketua DPR -Ri.

Turut hadir ketua komisi V DPR -RI, Ketua Komisi lV DPR -RI, anggota IV BPK.RI selaku pimpinan pemeriksaan keuangan negara,
direktur Jendral Perhubungan udara, unsur forkopimda Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat, Sekretaris Daerah, Pj. Ketua TP. PKK Mislaila Bambang Sumbogo, Bupati dan wakil Bupati Terpilih 2020-2024, Ketua Partai.

Dalam sambutan Pj. Bupati Pesisir Barat Bambang sumbogo, SE., MM dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada ketua DPR-RI ibu Dr. (H.C) Puan Maharani beserta rombongan yang baru saja tiba di Kabupaten Pesisir Barat tercinta ini. merupakan suatu kehormatan bagi kami khususnya Kabupaten Pesisir Barat dapat menerima tamu kehormatan negara, ketua DPR-RI beserta rombongan,” ungkapnya.

Selanjutnya, Bandar Udara Muhammad taufik Qiemas dibangun dalam rangka mendukung rencana Pemerintah Pusat dan Daerah untuk menjadikan jalur Krui-Liwa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di koridor barat atau kawasan pantai barat Pulau Sumatra.

Bandara ini juga akan menjadi pintu masuk bagi wisatawan ke kawasan pantai tanjung setia, yang selama ini jadi tujuan para peselancar dan wisatawan asing. selain itu, alasan utama lain mengapa pemerintah membangun bandara itu adalah sebagai untuk alat Navigasi Udara dan untuk mitigasi bencana alam. penetapan lokasi Bandara Muhammad Taufik Kiemas dilaksanakan berdasarkan keputusan menteri perhubungan RI no. kp 475/09 tahun 2009 tentang penetapan lokasi Bandar Udara baru di Pekon Serai Kabupaten Lampung Barat, provinsi lampung.

Berdasarkan keputusan menteri perhubungan kp 811 tahun 2016 bandar udara (bandara) pekon seray yang berada di Pesisir Tengah, Pesisir Barat, Lampung resmi berganti nama menjadi bandara Muhammad Taufiq Qiemas. perubahan nama bandara di kabupaten yang berjuluk Negeri Para Saibatin dan Ulama ini, merupakan usulan dari Pemerintahan Kabupaten Pesisir Barat. mengingat latar belakang riwayat taufiq kiemas yang diketahui berasal dari Kecamatan Pulau Pisang.

“Perubahan nama bandara merupakan salah satu program Pemerintah Provinsi Lampung dan juga salah satu upaya dari dinas perhubungan untuk terus meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan yang terdapat di bandara. rute penerbangan yang dilayani merupakan strategi untuk mempermudah sisi investasi, serta upaya dalam memperkenalkan Kabupaten Pesisir Barat.

Kini, dengan kehadiran bandara, sektor perdagangan, pariwisata, kedinasan, dan mobilitas lainnya, lebih terasa efektif dan efisien.

Selain peresmian perubahan Bandar Udara Pekon Seray menjadi Bandar Udara Muhammad Taufiq Qiemas pada hari ini juga diresmikannya nama jalan akses bandara yang sebelumnya memiliki nama jalan pekon seray kini berubah menjadi jalan fatmawati soekarno, Pungkasnya.

Selanjutnya sambutan Ketua DPR- Ri Dr. Honoris Causa Puan Maharani mengatakan Alhamdulillah pada kesempatan hari ini Akhirnya saya bisa tiba kembali di Kampung halaman Keluarga saya di Pesisir Barat Krui ini, dulu waktu saya masih SMP Saya pernah datang ke sini datang ke pulau Pisang untuk kemudian berziarah dan bertemu dengan leluhur keluarga saya, Dari pihak Bapak saya.

Dan hari ini saya datang untuk bisa kembali ke Pulau Pisang Setelah dari pemekaran dari induk Lampung Barat menjadi Pesisir Barat, jadi Alhamdulillah setelah saya tiba di sini lagi sekarang sudah dan lebih membanggakan lagi nama bandaranya Muhammad Taufik kemas adalah almarhum ayah saya.

Tadi disampaikan oleh Pak Dirjen ke depan rencananya bandara ini akan diperlebar dan diperpanjang jadi saya minta kepada Pemda , pejabat yang ada di sini untuk bisa kita sama-sama membangun Krui ini, Krui ini milik kita bersama.

“Jadi kita harus gotong royong siapapun kepala daerahnya, siapapun pejabatnya, siapapun yang merasa masih menjadi keluarga besar,” katanya. Edi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *