Headline

Bendesa Adat Galiran,Buleleng Bagi Sembako Ratusan Sak Untuk Warga

×

Bendesa Adat Galiran,Buleleng Bagi Sembako Ratusan Sak Untuk Warga

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Bali.Faktapers.id – Kekisruhan masyarakat ditengah menghadapi PPKM Darurat semakin menjadi, kelaparan tentu akan timbul dengan banyaknya kegiatan masyarakat dibatasi, 20 Juli 2021 akhir dari PPKM, apakah pemerintah akan menambah sampai bulan Agustus….?.

Masyarakat kurang mampu akan merasakan dampak tersebut, beruntung banyak yang bertali kasih memberikan sembako seperti yang terlihat di Desa Baktiseraga, desa Adat Galiran Kecamatan Buleleng/Singaraja. Penghulu adat Jro Putu Anteng bersama pengurus adat menyiapkan 3,6 ton beras untuk 360 KK masyarakatnya dalam menghadapi ekonomi yang begitu sulit ini.

Selasa (20/7) pukul 09.10 wita terlihat kerama adat mulai berduyun-duyun silih berganti ke halaman pura desa setempat, terlihat pengurus adat sibuk membagikan beras gratis untuk warganya sendiri menghindari kelaparan dan penjarahan bilamana PPKM ini jadi di perpanjang pemerintah pusat.

Penghulu/Bendesa Adat Galiran Jro Putu Anteng, lelaki bertubuh kekar ini menerangkan sembako yang diperoleh bersumber dari anggaran pendapatan asli desa yang dikelolanya selama ini, sedangkan BKK yang diterima telah ludes digunakan untuk penanganan covid-19 dalam setahun lebih secara bertahap.

Kepada awak media, Bendesa Adat Galiran menerangkan didampingi prajuru lainya,

“Situasi sekarang mendorong prajuru adat kami terketuk hati terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19 . Awalnya dari obyek wisata Pantai Penimbangan yang mana aturanya jam 8 malam bisa buka, tapi kenyataannya dari pagi sampai malam tutup. Nah para pekerja disana mulai bingung pemasukan tidak ada, dan dampak tersebut sangat dirasakan oleh warga kami. Nah prajuru adat mengusulkan dan kas desa adat mendukung jadi kami ambil sedikit untuk berbagi kepada warga kami yang masuk kerama adat,”papar Jro Putu Anteng.

Penghulu yang telah menjabat 20 tahun ini, selalu bersenyum manis menghadapi berbagai masuk masyarakatnya. Dengan kas desa adat, sembako beras per sak 10 kg dikucurkan untuk warganya sejumlah 360 sak kendati jumlah KK hanya 200 namun melihat banyak lansia dan janda duda perlu disentuh. Bahkan penyaluran sembako ini berkelanjutan jika Pandemi Covid-19 ini masih belum berakhir,

“Kami ambilkan dari kas desa adat sebesar 36 juta, kami lihat nanti perkembangan berikutnya kalau masih tentu warga akan kami berikan sembako dan kami ambil kas desa itu berdasarkan hasil paruman antar prajuru,”papar Jro Anteng.

Pamdemi memang membunuh ekonomi masyarakat, baik pelaku wisata, swasta, pedagang, dan pengusaha, Jro Anteng selaku Bendesa/Penghulu berharap Pandemi ini cepat berakhir,

“Berharap Pandemi ini cepat berakhir dan kehidupan masyarakat khusus di desa kami kembali berjalan normal dan ekonomi kembali bangkit,”jelas Jro Putu Anteng. Des

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *