DaerahBali

Satu Keluarga Malam Ngembak Nyepi Dianiaya, Desa Kaliasem Buleleng Berdarah

×

Satu Keluarga Malam Ngembak Nyepi Dianiaya, Desa Kaliasem Buleleng Berdarah

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Faktapers.id – Pengeroyokan berujung pada penusukan terhadap empat warga desa Kaliasem Banjar dinas Lebah.

Penusukan terhadap keempatnya terjadi Jumat(4/3) pukul 23. 00 wita, sehingga pihak keluarga korban langsung menghubungi mapolsek Banjar, kejadian itu sontak ditangani langsung dengan menurunkan tim opsonal Polsek Banjar

Korban diantaranya Putu Mas Merta, (48), Kadek Bayu Widana(19),Komang Neka Mulyadi, 14 dan salah satu pelajar (Gd) Banjar Dinas Lebah, Desa Kaliasem kecamatan Banjar, Buleleng.

Peristiwa penusukan dilakukan oleh
Kadek Arsana als Toris , Gede Porda ( nama Panggilan), asal Banjar Dinas Lebah, Desa Kaliasem,

Kala malam itu, sekira pukul 23.00 wita, pelapor Luh Ayu Widiani (48) bersama suami dan anak- anak sedang berada dirumah, kemudian para pelaku datang menantang suami pelapor/korban1 untuk berkelahi dan setelah suami pelapor dan korban 3 keluar dari rumah selanjutnya tanpa penjelasan apapun para pelaku langsung melakukan pemukulan/ penganiayaan terhadap suaminya. Para pelaku datang membawa Linggis, Beliung dan Golok dan menyerang keluarga itu, sontak dari anak-anak itu membela ayahnya.

Kendati melakukan perlawanan namun 4 orang tersebut tetap teluka dan harus dilarikan ke RS Prattama Tangguwisia dan dirujuk ke RS Singaraja untuk mendapat penanganan secara medis

Satu korban mengalami luka parah pada kepala samping kiri, luka terbuka pada leher sebelah kiri, korban lainya mengalami luka pada kepala, luka pada dada sebelah kiri, luka memar pada kepala, serta pelapor mengalami luka memar pada bahu sebelah kiri .

Pelaku datang menantang korban diduga akibat dendam pribadi dan terpengaruh miras.

Polsek Banjar dibawah kendali Kompol Gusti Sudarsana sedang mendalami kejadian tersebut dan memanggil para pelaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya,

“Pelaku masih belum stabil kondisnya untuk diminta keteranganya begitu juga korbannya. Karena ini saling lapor, dua orang masih kritis dan dua menjalani rawat inap. Kasus ini sedang dalam penyelidikan dan penyidikan. Nanti jelasnya kami info keawak media,”ujar Kompol Sudarsana.

Sementara pihak keluarga korban menyesalkan kejadian malam Ngembak Nyepi dinodai. Sebelum kejadian diketahui para pelaku sedang pesta miras dirumahnya, jarak rumah pelaku dan korban berdampingan suara musik sangat keras dan merisihkan tetangga. Salah satu dari korban menegur untuk mengecilkan suara musik malah terjadi kesalah pahaman antara pelaku dan korban,

“Tentu harapan pihak keluarga, agar supaya kasus ini ditangani intensif dan pelaku pengeroyokan diberikan hukuman setimpal. Sehingga kasus – kasus seperti ini tidak terulang kembali. Dan masyarakat terjaga keamanan dan kenyamanannya”jelas pihak keluarga

Salah satu korban Kadek Bayu Widana yang berhasil dihubungi oleh tim media mengatakan, Si toris ini juga sering ditegur tetangga karena ulahnya minum miras dan suara musik keras yang sangat mengganggu bahkan sampai ribut. Bahkan dulu pihak kepolisian pun sempat mengingatkan dan berjaga agar si Toris mau berubah,
Menurut Bayu,

“emang si Toris ini sering nantang tetangga cuman tetangga tak meladeni, dulu pernah sama tetangga ribut sesama peminum tapi kami relai. Kalau berulah sudah sering, sampai depan rumah dijalan pernah diisi batu dengan maksud apa. Saat kejadian temanya juga melihat tak membantu kami sampai paman tak hubungi, “kata Kadek Bayu Widana.

Lanjut Bayu, pihaknya sempat sebelumnya menghubungi polisi untuk menindak lanjuti suara musik keras dirumah Toris karena keluarganya merasa risih selalu merasa terganggu,”jelas Bayu. ds

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *