DaerahBali

Puncak HKAN Di Karangsewu, TNBB Menjadi Target Kunjungan Para Pejabat Pusat

×

Puncak HKAN Di Karangsewu, TNBB Menjadi Target Kunjungan Para Pejabat Pusat

Sebarkan artikel ini

Jembrana, Faktapers.id – Puncak Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional yang dilaksanakan pihak TNBB (Taman Nasional Bali Barat) menjadi target Kementeri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Dirjen KSDAE untuk mengunjungi Bali. Selain G20 kedua rombongan pejabat itu bertolak ke Negara/Bali

Rabu (31/8) Dirjen KSDAE DR. Bambang Hendoyono,lebih awal sambangi Bali . Kedatanganya di Bali bersama rombongan langsung bertolak ke wilayah Kabupaten Negara/Jembrana Bali tepat di kawasan TNBB dalam Puncak Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional pada lokasi Jambore Konsevasi Alam /2022 di wilayah Karangsewu Negara

Para pejabat seperti Bupati Jembrana Nengah Tamba beserta seluruh jajaran Forkopimda, Bupati Buleleng beserta seluruh jajaran Forkopimda, Para Pejabat Eselon I dan II lingkup Kementerian LHK, Para Kepala UPT lingkup Kementerian LHK, Para Pejabat Eselon I dan II lingkup Provinsi Bali, Para Pejabat Lingkup Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Buleleng, Para Pimpinan Badan Usaha, Para Pimpinan Organisasi/Lembaga serta Tokoh Masyarakat, Aktivis Lingkungan dan Konservasi telah menanti dan menyambutnya

Dalam sambutanya,DR. Bambang Hendoyono, Pasca COVID-19, diprediksi akan ada kecenderungan perubahan perilaku masyarakat untuk menyegarkan fisik dan mental dengan bepergian ke berbagai tempat wisata, termasuk destinasi wisata alam di SM, TN dan TWA. Prediksi tersebut telah menciptakan optimisme dan peluang bagi para pihak di sektor pariwisata alam untuk ikut mendukung kebangkitan dan pemulihan kondisi masyarakat dari sisi mental, fisik serta pemulihan ekonomi Negara,”paparnya

Diketahui akhir tahun 2019, ujian terhadap peradaban manusia memasuki babak baru dengan munculnya episentrum wabah virus Corona di Wuhan yang dikenal dengan COVID-19. Seiring dengan kemampuan penyebarannya hingga melanda seluruh dunia, World Health Organization (WHO) kemudian menyatakannya sebagai Global Pandemic pada tanggal 11 Maret 2020. Sejalan dengan penetapan status global ini, seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, terus berupaya menanggulangi wabah COVID-19,”terangnya

Pandemi ini telah membawa peradaban manusia ke dalam sebuah dimensi baru kehidupan yang mengharuskan cara hidup baru yang dikenal dengan istilah adaptasi kebiasaan baru (AKB), agar dapat beradaptasi dan bertahan dalam situasi pandemi yang belum berakhir. Pandemi COVID-19 ini tidak hanya mengakibatkan krisis di bidang kesehatan saja, namun juga berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia, terutama di bidang ekonomi, termasuk sektor pariwisata alam. Bahkan, nilai ekonomi sektor pariwisata alam di suaka margasatwa (SM), taman nasional (TN) dan taman wisata alam (TWA) yang hilang akibat keadaan pandemi COVID-19 selama tahun 2020 sedikitnya Rp. 1,5 trilyun hingga Rp. 1,9 trilyun (Direktorat PJLHK, 2020).

Oleh karena itu, reaktivasi kawasan konservasi (SM, TN dan TWA) untuk mendukung kegiatan pariwisata alam harus berbasis daya dukung dan daya tampung (carrying capacity) dari kawasan konservasi itu sendiri. Selain berbasis carrying capacity, reaktivasi kawasan konservasi juga harus mampu mengakselerasi pergeseran kegiatan yang mengedepankan jumlah kunjungan (mass tourism) menuju quality tourism yang mengedepankan inovasi untuk menambah durasi kunjungan dan kemanfaatannya dari aspek kemanusiaannya dan kelestarian alamnya (berakar kuat dari sikap hidup dan budaya living with nature). Seiring dengan optimisme yang sedang dibangun, living with nature merupakan salah satu cara pemulihan yang potensial dilakukan. Kawasan konservasi dengan pariwisata alamnya menjadi salah satu kekuatan bangsa Indonesia untuk dapat pulih pasca COVID-19.,”imbuhnya.

Kepala TNBB Ngurah Krisna Kepakisan selaku pemegang wilayah Bali Barat sangat mengapresiasi positif bahkan kedatangan pejabat pusat dalam pemulihan ekonomi pasca pandemic dinilai akan membawa pribasi yang positif. ds

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *