Berita

Fenomena Siswa Begadang di Depan Gedung Sekolah dan Warung

×

Fenomena Siswa Begadang di Depan Gedung Sekolah dan Warung

Sebarkan artikel ini

Ciamis, Faktapers.id – Tantangan zaman kian besar. Saat malam tiba, masjid dan mushola tak seramai dulu. Keramaian dan atusiasme anak kini cenderung berpindah didepan gedung sekolah, Warung kopi dan tempat nongkrong lain pada malam hari. Contohnya di depan gedung SMA 2, Di wilayah kecamatan Ciamis, Jawa Barat dan sekitarnya.

Saat malam tiba disekitar sekolah tempat para siswa tersebut menuntut ilmu, Selain nongkrong, mereka juga asyik bermain gitar menyanyi dengan suara keras hingga larut malam. Lebih menyedihkan lagi bila ditambahi dengan kebiasaan merokok dan konsumsi miras atau barang haram lainnya.

Nongkrong di depan gedung sekolah, Warung hingga larut malam merupakan fenomena kerap dijumpai di desa maupun di kota. Namun fenomena ini menjadi masalah bila dilakukan oleh anak usia sekolah, bahkan menjadi jadwal rutin setiap malam hingga larut.

Sebuah fenomena yang memprihatinkan karena masa emas anak untuk belajar menjadi terlewat di warung setiap malamnya. Padahal kebiasaan bergadang berdampak negatif pada kegiatan pembelajaran di kelas pagi harinya.

Diantara efek negatifnya: menggangu jam belajar siswa di rumah, menjadikan siswa tidak bisa tampil prima saat mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah sehingga pada saat sekolah siswa mengantuk, berpotensi menularkan kebiasaan merokok dan hal buruk lainnya .

Fenomena ini terjadi karena disebabkan beberapa faktor. Pertama, orang tua yang belum/ tidak mampu mengendalikan anak. Kedua, kurang sadarnya masyarakat (termasuk pemilik warung) akan tanggung jawab sosial pada pelanggan yang usia sekolah (anak). Ketiga, kurang berhasilnya sekolah dalam membangun karakter anak.

Keempat, tidak ada regulasi aturan dari pemerintah yang seharusnya mengatur jam malam dan jam nongkrong untuk anak. Kelima, lemahnya karakter anak tersebut sehingga mudah terpangaruh pergaulan.

Selain mengganggu kenyamanan warga sekitar, kebiasaan ini bisa menular karena suul khulqi yu’di (budi pekerti yang buruk itu menular). berdampak buruk juga pada kehidupan anak seusianya (masa emas anak untuk belajar menjadi terlewatkan). Agar masalah tersebut tidak berlarut dan menular pada generasi berikutnya, perhatian semua pihak sangat diperlukan.

Peran orang tua, masyarakat dan aparatur setempat kepada faktapers.id, Dikeluhkan juga oleh salah satu orang tua siswa Semenjak putranya di sekolah tersebut, Putranya menjadi kebiasaan keluar malam dan pulang pagi.

“susah dinasihati, tidak mau belajar dan cenderung suka menghabiskan waktunya nongkrong di depan sekolah dan warung pada malam hari hingga pulang ke rumah dini hari. “ terangnya saat dikonfirmasi terkait masalah ini pihak sekolah enggan memberikan keterangan.
(Senin, 7/9/2022).

Dari informasi yang didapat tim Faktapers.id, Fenomena ini memang sudah lama terjadi dari generasi ke generasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *