Bali

Dukung Joging Trek Pinggir Pantai Tembus Lovina Villa Milik Mantan Bupati Malah Tolak Penyenderan Abrasi Pantai Tukad Mungga, Yang lain Kena Imbas

×

Dukung Joging Trek Pinggir Pantai Tembus Lovina Villa Milik Mantan Bupati Malah Tolak Penyenderan Abrasi Pantai Tukad Mungga, Yang lain Kena Imbas

Sebarkan artikel ini
Dukung Joging Trek Pinggir Pantai Tembus Lovina Villa Milik Mantan Bupati Malah Tolak Penyenderan Abrasi Pantai Tukad Mungga, Yang lain Kena Imbas

 

Singaraja.Faktapers.id-Penyenderan pantai sering disebut penanganan abrasi, proyek dari anggaran pemerintah malah sering terjadi benduran dengan para nelayan maupun masyarakat bawah yang mana tempat menaruh sampan atau kawasan hotel mereka di bumi anguskan. Terkadang proyek tidak memikirkan mana yang betul abrasi dan pantas disender ali alih mengeruk keuangan negara mengatasnamakan wilayah tersebut dilindungi dari abrasi.

Upaya pengamanan pantai dan cegah abrasi terus dilakukan, namun upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah mestinya dengan melakukan kajian terlebih dahulu sebelum melakukan pembangunan atau kegiatan yang dapat mempengaruhi pantai.

Seperti penyenderan pantai di pesisir Desa Tukad Mungga,Buleleng proyek berpaket dengan pantai Penarukan, Bondalem,Tejakula. Sepanjang 1 Km lebih, dinilai proyek sangat tebang pilih. Ajuan ke BWS, pantai Kubu Gembong yang terkena abrasi seperti barat Pure Segara setempat, lahan diutara Villa Puri Segara telah dihantam gelombang pasang 3 tahun lalu, sayangnya adanya program pemecah gelombang malah tidak dilirik bahkan penangan abrasi tersebut berada di barat Villa mantan Bupati Buleleng guna menyambungkan dengan pantai Desa Anturan yang nantinya akan digunakan untuk Joging trek tembus Lovina.

Pengelola villa Puri Segara sangat menyayangkan proyek ada muatan politik diduga tebang pilih pelaksanaan dilapangan bahkan semestinya mendapat senderan kini hanya menerima PHP. Sedangkan Pelaksana proyek merupakan PT Bangun Kontruksi Persada, dan pengawas telah melakukan pengecekan lokasi malah proyek dikerjakan pada tempat berbeda. Sedangkan didepan Villa Bupati dan oknum anggota DPRD Buleleng bebas dari senderan diduga keberatan pantai di pasang batu pemecah gelombang bahkan mantan Villa milik mantan Bupati Buleleng bersurat ke BWS Bali

Menurut Kades Tukad Mungga Putu Madia, terhadap tidak dipasangnya batu khusus diareal tersebut katanya, Bupati Buleleng bersurat ke BWS,

“Saya dan Klian desa sudah printahkan pelaksana kegiatan untuk mengerjakan semuanya nanti desa adat dan dinas juga masyarakat akan mengawal program ini. Tidak ada proyek datang sendiri kalau kita tidak bersurat ke BWS . BWS tanyakin dan saya sudah menyuruh melaksanakan segera penyenderan itu , tapi pak Agus bersurat ke BWS pusat,’kata Putu Madia Jumat (16/6)

Kades yang akan mejalani masa jabatan di desanya tetap akan bersikukuh bersama masyarakat menyuruh pelaksana mengerjakan proyek tersebut kendati ada surat dari mantan Bupati Buleleng ke BWS pusat pasalnya pesisir milik negara. Alasan Villa menolak sekitarnya tidak ada abrasi bahkan pesisir semakin bertambah juga 200 meter ketengah laut sudah terdapat rumbu karang yang kluas secara alami merupakan pemecah gelombang dan dapat menghalangi abrasi . Putu Madia selaku Kades tidak gentar akan tolakan Villa Vilandra milik mantan Bupati Agus Suradnyana.

“tetap saya suruh kerjakan penyenderan sekitar pantai Kubu Gembong,”teranya

Sisi lain dampak dari proyek tersebut yang mentinya sekitar Villa Puri Segara mendapat senderan kini pengelola sedikit kesal karena sekitar villa tersebut abrasi sangat parah dan telah merobohkan 1 bangunan bahkan pihaknya beretika baik menyender dengan biaya sendiri. Ketika akan pelaksanaan dimulai beberapa warga dihadirkan dan disepakati penyendern tersebut dari timur tepat di sekitar Villa Puri Segara,”Rapat pertama awalnya rencana dimulai di sekitar pantai Hotel Bali Taman, rapat kedua balik kembali pengerjaan akan dari timur. Bahkan saya siap menyediakan tempat selain nginap pekerja juga untuk kopi dan snek kami tanggung maksudnya ucapan terimakasih kepada pekerja, dan untuk perbaikan jalan pantai Baru kami siap membantu semen 1000 sak jika jalan tersebut rusak ”papar pengelola

Kekesalan tersebut menurut pengelola bahkan ada warga yang tidak terima adanya penyenderan dan kembali Kades mengumpulkan warga setempat,”Pak mekel mengatakan tidak ada warga yang tidak setuju pokonya sepanjang pantai itu disender . Setelah itu tidak ada kabar lagi dan penyenderan dilakukan dari barat Villa mantan Bupati kemudian saya telephone kades menyakan kesepakatan dari awal. Katanya setelah di Bungkulan baru disender,”ujar pengelola.

Fakta dilapangan pemilik villa Lovina Life juga menolak mengikuti villa Vilandra namun warga tetap menyuruh pekerjaan dilanjutkan, seperti yang dituturkan pengelola villa. Dari pantauan media penyenderan betul dimulai dari barat villa mantan bupati Buleleng, bahkan pengurugan telah dilakukan dengan mengerahkan 3 alat berat kemudian dibongkar kembali karena Bupati bersurat ke BWS dan pelaksana takut karena ada tekanan seperti kata Kades Putu Madia. (ds)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *