DaerahBali

Puluhan Hektar Pohon Ampupu Terbakar Tim Berjibako Padamkan Api Termasuk Kapolsek Kintamani Turun Langsung

×

Puluhan Hektar Pohon Ampupu Terbakar Tim Berjibako Padamkan Api Termasuk Kapolsek Kintamani Turun Langsung

Sebarkan artikel ini

Bangli.Faktapers.id – Kebakaran hutan melanda kawasan hutan di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Batur Bukit Payang/Kintamani, Bangli sejak Sabtu (2/9/2023) berdampak puluhan hektar pohon jenis ampupu ludes terbakar dilahap sijago merah. Tepat berada di bawah Gunung Batur Bukit Payang dengan lokasi persis berada dibawah Pura Pasar Agung, Kintamani

Kepulan asap diketahui sekitar pukul 15.29 wita, upaya pemadaman pun terus dilakukan baik pihak masyarakat maupun unsur TNI, BPBD- Damkar Bangli, Kepolisian Polsek Kintamani. Cuaca extrim yang dilangsir BMKG III Denpasar bulan Agustus awal Oktober ddiprediksi puncak-puncaknya musim kering/panah melebihi tahun lalu. Bahkan para petani dihimbau untuk tidak melakukan pembakaran dilahan pertaniannya

Sampai saat ini (3/9) tim gabungan masih berupaya memadamkan titik titik lolkasi yang masih mengepulkan asap disertai api menyala

Kapolsek Kintamani Kompol Ruli Agus Susanto,S.H.,M.H bersama personilnya dan tim gabungan kembali ke lokasi sejak Minggu (3/9/2023) pukul 09.30 s/d.12.20 wita. Api berhasil dipadamkan oleh tim baik dari personil Polsek Kintamani dengan Pihak BKSD serta dibantu oleh Masyarakat Peduli Pemandu Pariwisata dan saat ini api dan asap di seputaran kawasan yang terjadi pengurangan kebakaran.

Dikonfirmasi awak media Fakta, Kapolsek Kintamani Kompol Ruli Agus Susanto atas peristiwa tersebut tetap mengingatkan masyarakat sekitar untuk berupaya bahu membahu petugas dan mengurangi pembakaran lahan pertanian kedepan sehingga musibah kebakaran dapat ditekan bersama,

“Petani maupun pemilik lahan agar berhati – hati dan waspada terhadap potensi kebakaran , atau sumber – sumber Api .Saat ini kondisi cuaca kering ( El-Nino) yang oleh BMKG Wilayah III Denpasar pada Bulan Agustus – Awal Oktober diprediksi sebagai puncak – puncaknya musim panas/kering bahkan melebihi musim kering tahun sebelumnya. Diingatkan masyarakat terutama para petani untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran dulu di lahan pertaniannya, “terang Kompol Ruli Agus Susanto.

(ds)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *