DaerahBali

Tekan Inflasi Harga Pakan Ternak dan Populasi Babi Bali , GUPBI Siap Gelar Festival Guling Bali

×

Tekan Inflasi Harga Pakan Ternak dan Populasi Babi Bali , GUPBI Siap Gelar Festival Guling Bali

Sebarkan artikel ini

Pemprov Bali Diharapkan Perhatikan Peternak

Singaraja.Faktapers.id -Asosiasi peternak babi Bali yang tergabung dalam (GUPBI ) Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia Bali mulai mengeluh selain harga pakan ternak dalam hal ini jagung meningkat diangka 6.500 dalam 3 bulan ini juga penurunan harga daging yang disebabkan jumlah polpulasi

Mengatasi masalah yang dihadapi para peternak dilapangan, selaku ketua (GUPBI) I Ketut Hari Suyasa menemui Ketua Komisi II DPRD Bali IGK Kresna Budi (Sabtu 9 Sepetember 2023) di kediaman Kelurahan Liligundi

Terjadi competisi yang kurang sehat dilapangan ketika pengiriman Babi keluar Bali yang dilakukan antar pengirim, padahal jalur pot tu pot melalui Pelabuhan Celukan Bawang –Kalimantan telah ditetapkan namun masih ada kenakalan pengirim Babi dengan truk melewati jalur Gilimanuk –Jakarta dan menariknya ada beberapa pengirim nakal menggunakan mobil ekspedisi yang dikemas dengan mbil buah namun didalamnya terdapat daging babi yang telah dipotong-potong untuk diperjual belikan ke Jakarta bahkan lagi harga lebih dipermurah

Kurangnya kedisiplinan ini menyebabkan carut marut harga babi potong Bali di pasaran saat ini, Dinas Pertanian dan Perijinan prov Bali pun semakin membisu sehingga laju inflasi ini terbiarkan melenggang begitu saja apalagi pakan pokok ternak berupa jagung semakin meningkat.

I Ketut Hari Suyasa meminta pemerintah Bali memberikan kepastian terhadap penekanan harga dan penutupan lalu lintas hewan dan produk hewan untuk memutus penyebaran penyakit mulut dan kuku melalui jalur lintas Gilimanuk

“Penutupan yang tidak dijelaskan batas waktunya dikhawatirkan memicu penyelundupan ternak ataupun pengiriman ternak tanpa izin dan ilegal ada juga indikasi penyebaran virus yang nantinya membuat harga babi Bali lebih anjlok .”kata Suyasa.

Lanjut Suyasa, selaku ketua GUPBI Bali sangat berharap untuk menjaga kesetabilan harga babi potong di luar Bali karena hanya daging Babi Bali dengan tekstur daging memiliki kualitas baik bandingkan daerah lain di Bali,”Reaksi dan aksi dilapangan sangat berdampak kepada peternak kita di Bali, ini berarti ada hal yang salah dan mesti pemerintah memperbaiki untuk menekan laju inflasi guna mempertahankan harga dipasaran. Harga daging potong sekarang diangka 30 s/d 38 ribu perkilo yang diakibatkan oknum pengirim nakal secara pribadi tidak berpihak ke petani di bawah sedangkan kita berpikir untuk kesejahteraan warga Bali,”terang Ari Suyasa

Sementara DPRD Bali IGK Kresna Budi yang tak inigin Bali tercoreng dan mempengaruhi pariwisata terhadap merebaknya virus ASF atau flu Bali “Data yang pernah dialami peternak babi Bali yang meninggal akibat virus hampir 300 ribu lebih tahun lalubahkan hewan yang meningga itu tidak mendapat santunan dari pemerintah. Yang kita tajutkan penyakit itu nerebak kembali di Bali akibat truk-truk dari luar bali mengangkut ternak melalui Pelabuhan Gilimanuk. Kami akan segera kordinasikan dengan PJ Gubernur Bali untuk mengantisipasi masalah ini sehingga dapat disampaikan ke pemerintah pusat,”terang IGK Kresna Budi

Lanjut IGK Kresna Budi ketua Komisi II DPRD Bali yang membidangi pertanian dan pariwisata setelah konsulidasi dengan PJ Gubernur Bali Sang Made Mahendra jaya nanti akan mengupayakan Festival Guling di seluruh kabupaten yang ada di Bali,”Untuk meningkatkan kunjungan wisata tentu akan kami upayakan Festival guling di seluruh kabupaten di Bali “papar Kresna Budi.

(ds)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *