DaerahBadung

TPA Bengkala Terbakar, Suhu Panas Penyebab, Tim Damkar dan DLH dan Alam Berupaya Padamkan

×

TPA Bengkala Terbakar, Suhu Panas Penyebab, Tim Damkar dan DLH dan Alam Berupaya Padamkan

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Faktapers.id –TPA yang berlokasi di desa Bengkala Kubutambahan perbatasan Desa Bungkulan/Sawan dikabarkan terbakar dibeberapa titik pada Selasa (14/11) pukul 03.10 wita pada pagi hari.

Tumpukan sampah di TPA dikabarkan ludes akibat suhu cuaca panas berkepanjang lan yang mengakibatkan kompos di bawah meletus tak mampu dibendung, tim Damkar Buleleng bersama DLH hanya mampu mengevakuasi dengan air yang dibawa oleh Damkar dengan air menggunaka selang akibat kobaran si jago merah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gede Melandrat saat ini masih berjibako memadamkan sisa-sisa asap yang masih melepuh di TPA Bengkala bersama Damkar Buleleng, beruntung alam berhasabat hujan mendadak turun sekitar Bengkala dan Kota Singaraja sehingga kepulan asap padam sendiri.

Kebakaran kecil, dan sudah bisa di atasi sejak pagi sampai siang ini,

“Salah satu karena suhu udara yang cukup tinggi dan juga ada jenis sampah yang memiliki kandungan gas metan meledak kalau suhu dan panas tinggi. Sejak pukul 05.00 wita teman- teman pemadam baru redy di lokasi dan kami DLH punya 18 personil stay di TPA Bengkala siap 24 jam,”kata Melandrat

Lanjut Melandrat kepada awak media Fakta, sampai saat ini kendali pengawasan TPA Bengkala di bawah DLH terus dilakukan untuk mencegah melubernya kebakaran akibat suhu panas terlalu tinggi,

“Jadi kalu ada sehelai daun jatuh pun saya pasti tau dan saya pastikan aktifitas yang ada di TPA Bengkala tetap bisa dikendalikan. Cuman kami harapkan kepada masyarakat di rumah untuk sebisa mungkin memilah sampah karena baik untuk dijadikan kompos hanya redisu saja yang bisa kami terima dan kita pilah untuk dapat di daur ulang jangan semua di buang ke TPA walau masyarakat itu membayar ongkos angkut”kata Melandrat

Setiap hari pihaknya selalu laksanakan dan bahkan setiap desa atau kecamatan minta untuk memberikan edukasi, “dukasi menjadi cara untuk merubah prilaku masyarakat dari tau dan mau sehingga mampu menangani sampah dari sumbernya,”terang Melandrat.

(ds)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *