Bali

Adat Anturan Gelar Upacara Keagamaan, Jalan Anturan Tutup Total, Pengguna Diharap Maklum

×

Adat Anturan Gelar Upacara Keagamaan, Jalan Anturan Tutup Total, Pengguna Diharap Maklum

Sebarkan artikel ini

Singaraja.Faktapers.id -Masyarakat Desa Adat Anturan, Buleleng kembali menggelar upacara keagamaan yang dilaksanakan saat ini di Pura Peken (Dewa Gede Patih) pada puncak upacara (24/11/2023).

Pelaksanaan upacara Adat kali ini sangat berbeda dengan dua pura sebelumnya, tentu akan sangat ramai di hadiri para kerama kerama adat baik yang tinggal di desa maupun luar desa seperti warga Anturan yang tinggal di Denpasar tetapi masih berstatus keramat adat.

Kendati areal pura cukup kecil namun antusias kerama adat dalam melaksanakan pebaktian (persembahyangan) cukup tinggi pasalnya pura Peken sering kali mengabulkan doa bagi umat Anturan dan terbilang tempat suci yang sangat pingit. Beberapa hari lalu terdapat warga yang pikirannya berniat kurang baik langsung diberi pelajaran secara skala dan niskala dengan dipatahkan tangannya saat terjatuh membawa motor.

Menurut warga Anturan bernama Gede Sutana Yasa yang sehari hari berjualan sangat percaya bahwa pura Peken yang sempat berisi pohon beringin besar sering membawa berkah, “Saya percaya dengan keberadaan pure ini sangat sakral dan penuh keagungan,” ungkap Gede Sutana Yasa.

Sementara Bendesa Adat Ketut Mangku mengatakan keberadaan pura Peken dinilai membawa keseimbangan dan kesejahteraan untuk umat atau masyarakat desa kami, nah inilah perlu dijaga keberadaanya. Apa lagi banyak masyarakat bilamana upacara diselenggarakan keberhasilan dalam doanya di prahyangan tidak dilupakan meraka selalu membayar janji-janji itu,”terang Ketut Mangku.

Ketut Mangku selaku bendesa yang telah dipercaya dua periode mengemban tugas berat ini menghimbau kepada para pengguna jalan raya agar berhati-hati mengingat telah dilangsungkan karya di pura Peken dan permakluman penutupan dilakukan agar tidak mengganggu pelaksanaan upacara.

“Harap maklum bagi masyarakat pengguna jalan karena desa sedang menggelar upacara dan jalan di pasangi tenda sebagai areal persembahyangan,” ucapnya.

Menariknya, manakala dilaksanakan upacara adat seperti saat ini sepanjang jalan Anturan yang saat ini terbilang sempit akibat adanya trotoarisasi jalanan selalu dipenuhi sepeda motor parkir milik kemara yang ngatur ayah di pura bahkan petugas keamanan seperti Pecalang, Bakamda menutup dari pertigaan desa sampai jalur perbatasan Desa Kalibukbuk. Penutupan penuh dalam 2 hari ini agar aktivitas kerama dalam menggelar upacara tidak terganggu,

(ds)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *