Dewa Budjana Terus Berkarya, Terbaru “NAURORA” Diproduseri Mehsada

×

Dewa Budjana Terus Berkarya, Terbaru “NAURORA” Diproduseri Mehsada

Sebarkan artikel ini

 Jakarta, Faktapers.id – Album “NAURORA” dari Dewa Budjana New dan Aurora, kurang lebih bermakna ragam cahaya yang baru.

“Naurora adalah new aurora. Saya pikir ini adalah cahaya yang baru dan akan muncul setelah kita melewati masa pandemi,” sebut Dewa Budjana dalam virtual jumpa pers, Senin (19/7/2021).

Dewa Budjana sebelumnya telah lebih dulu merilis tiga single yang terdapat dalam album “Naurora” tersebut.

Album instrumental “Naurora” karya Dewa Budjana Gitaris band GIGI ini juga bercerita, album tersebut sudah digarapnya sejak bulan Agustus tahun lalu. Lalu ia satu persatu merilis single “Kmalasana” pada bulan Oktober 2020, kemudian single “Blue Mansion” di bulan Desember 2020.

Lagu “Swarna Jingga” menjadi single ketiga yang diluncurkan pada tanggal 17 Maret 2021. Lalu terakhir lagu “Naurora”, dan “Sabana Shanti” yang dirilisnya pada bulan ini.

Album “Naurora” ini diproduseri oleh Mehsada Indonesia. Desain cover album difoto khusus oleh Tompi dan musik video disutradarai Jay Subiyakto.

Kini, album “Naurora” sudah bisa didengarkan di berbagai platform digital dan 200 CD edisi khusus tanda tangan Dewa Budjana dirilis pada periode pembelian 23-28 Juni 2021.H

Dimana harapannya adalah kita akan menemukan cahaya yang penuh warna setelah kita melewati masa gelap ini.

Seperti sebelumnya yang selalu menggabungkan dua kata (Dawai in Paradise, Zentuary, Mahandini, Joged Kahyangan, Kmalasana, Swarna Jingga), Dewa Budjana tetap mencoba dengan faham “gotak gatik gatuk”.

Lima komposisi yang ada di album Naurora adalah kosmik warna-warna yang Budjana rasakan dan terlahir dari interpretasi akan situasi kondisi alam saat ini.

Lewat melodi dan harmoni, 3 (tiga) lagu dalam bentuk single sudah dirilis mulai akhir tahun lalu: Oktober 2020 (Kmalasana), Desember 2020 (Blue Mansion), menyusul Maret 2021 (Swarna Jingga) dan kali ini dalam bentuk album penuh dengan penambahan 2 (dua) lagu yang berjudul “Sabana Shanti” dan “Naurora”.

Proses rekaman Naurora sudah dimulai sejak Agustus 2020. Lantaran situasi pandemi maka semua rekaman dilakukan dengan cara remote dan bertahap, dan setiap lagu melibatkan personel yang berbeda-beda. Kebiasaan yang sangat berbeda dari album-album Budjana sebelumnya yang selalu dilakukan dengan cara live recording bersama dalam satu ruangan.

Keterlibatan musisi-musisi kelas dunia selalu menjadi hal yang terpenting dalam konsep kolaborasi dalam album Budjana, kali ini nama yang terlibat adalah:

– Simon Phillips (drummer Toto, The Who, Mick Jagger, Judast Priest, Jeff Beck)
– Dave Weckl (drummer Chic Corea electric band, Mike Stern)
– Jimmy Johnson (session bassist James Taylor, Allan Holdsworth)
– Ben Williams (bassist Pat Metheny)
– Carlitos Del Puerto ( bassist Chic Corea, Herbie Hancock, Quincy Jones, Bruce
Springteen)
– Gary Husband (keys / drummer Allan Holdsworth, John Mc Laughlin, Level 42)
– Joey Alexander (piano prodigy)
– Mateus Asato (salah satu gitaris dunia yang sangat dikenal lewat media sosial)
– Imee Ooi (komposer / singer yang sangat dikenal untuk musik Budhis)
– Paul McCandless (legendary sax player, dari group Oregon).

Dani Rahadian, CEO dari Mehsada berharap “Naurora” bisa memberi energi saat masa sekarang ini.

“Kami berharap album ‘Naurora’ bisa menjadi teman bagi banyak orang dalam kondisi yang susah ini dan bisa dinikmati lewat beragam layanan musik streaming.” ungkap Dani Rahadian, CEO dari Mehsada.

Seperti visi dan misi dari Mehsada sebagai label rekaman di Indonesia, tambah Dani, yaitu berkomitmen rilisan musiknya bisa memberikan nilai-nilai kedamaian serta ketenteraman kepada semua orang dan membangkitkan kembali kesyahduan dijagat musik Indonesia.

Untuk memutuhi para penggemar dan penyuka karya Dewa Budjana, selain CD dan format digital, album Naurora akan segera hadir dalam format kaset dan piringan hitam (vinyl).

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *