Headline

Jelang Idul Adha, Harga Sapi dan Kambing di Pasar Prambanan Naik

×

Jelang Idul Adha, Harga Sapi dan Kambing di Pasar Prambanan Naik

Sebarkan artikel ini

Klaten, faktapers.id – Harga sapi dan kambing di pasar hewan Prambanan kabupaten Klaten mulai merangkak naik jelang perayaan Idul Adha yang jatuh pada 11 Agustus mendatang. Namun demikian, angka jumlah penjualan untuk sapi dan kambing juga sudah mengalami peningkatan.

Kepala Pasar Hewan Prambanan, Suratman mengatakan, berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, kenaikan harga akan terjadi hingga hari H Idul Adha. Harganya pun bervariasi tergantung dari bobot hewannya.

Dipaparkannya, untuk saat ini harga sapi naik Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta dari harga normal, sedangkan untuk harga kambing, kenaikan berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu dari harga normal.

Meski mengalami kenaikan harga, namun dari segi jumlah penjualan juga mengalami peningkatan hingga 20%.

“Penjualan sudah mengalami peningkatan itu sejak seminggu yang lalu dan pada awal Juli lalu sudah mulai ramai. Kunjungan pembeli yang ramai pasar hewan Prambanan setiap hari pasaran Pon dan Legi” ungkapnya, Rabu (17/7/19) .

Dari pantauan di lapangan, penjual hewan di pasar hewan Prambanan di bawah Unit Pelaksana Teknis (UPT) wilayah V Jogonalan kini mencapai 60 hingga 70 penjual. Jumlah tersebut akan semakin banyak menjelang Idul Adha. “Kalau menjelang Idul Adha bisa mencapai 100 penjual,” terangnya.

Untuk menjaga kondisi hewan yang dijual tetap sehat, pihaknya juga menugaskan dokter hewan untuk memeriksa hewan.

Sementara itu, petugas kesehatan hewan Pasar Prambanan Margito mengatakan, untuk menjamin kesehatan hewan ternak pihaknya akan melakukan pemantauan dan pengawasan di pasar setiap hari pasaran.

“Sebelum hari H kita lakukan pemantauan kesehatan hewan yang dijual di pasar, dan beberapa tempat lain. Hari ini kita menerjunkan 6 personel dari UPPT Klaten untuk mengawasi kesehatan hewan agar terbebas penyakit,” ujar dia.

Margito mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan mulai dari sosialisasi terkait penyakit Zoonozis yaitu penyakit yang ada pada ternak dan bisa menular ke manusia, hingga sosialisasi cara penyembelihan hewan yang benar kepada masyakarat di berbagai desa di wilayah Klaten.

“Kita lakukan pemantuan secara klinis terhadap ternak yang masuk di pasar agar masyarakat dapat jaminan kesehatan hewan, proses penularan dan mitigasinya. Agar masyarakat mendapatkan daging yang terbebas dari penyakit,” katanya. Madi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *